tag:blogger.com,1999:blog-13566056406369864152024-03-19T05:42:44.581-07:00Calon Anggota Legislatif PAN No.4 DPRD DIY Dapil Sleman 2009PILIHAN TEPAT untuk TUNAIKAN AMANAThttp://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-84540838194324904262009-06-01T18:14:00.000-07:002009-06-01T18:15:48.244-07:00AlhamdulillahAlhamduliah Allah memberikan sebuah hikmah yang tak ternilai untuk merenungkan dan mensyukuri semua nikmat-Nya, dan hari ini dah mulai bisa beraktifitas kembali, terima kasihg atas doa dan encouragement teman2 saudara2ku semuahttp://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-15586998437869229712009-04-07T16:50:00.000-07:002009-04-07T16:50:03.125-07:00Jogja Punya Gaya: Jogja dalam Sang Kala<a href="http://hire-dab-pahin.blogspot.com/2008/08/jogja-dalam-sang-kala.html#links">Jogja Punya Gaya: Jogja dalam Sang Kala</a>http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-38470753852065405652009-04-02T08:38:00.000-07:002009-04-02T08:45:52.854-07:00Tan COntreng 9 April 2009<div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(51, 51, 255);">T</span><span style="color: rgb(51, 51, 255);font-size:180%;" >ak Contreng Caleg PAN DPRD DIY Dapil Sleman No 4<br /> Asyik dong, enak dong .............</span><br /><span style="font-size:180%;"><span style="color: rgb(51, 51, 255);">Tak Contreng Sadar NArima SAG. SH ..........</span>.....</span><br /></div>http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-61100683165002498062009-03-13T19:40:00.000-07:002009-03-13T19:54:07.231-07:00Panji Fair 2009 di Media<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXXuY3SdDrZ0mhXrwaB3Ylmtv1CfU1pONVbwvZlCrYzjt36BeX4vCEqIK4MJu9urzrliHB_lHVGQ5muPZMe_WtkecnDql-91mSfscUAQfT4L7qtOWWmEeRoftplKqmipp8FiSOOBlPqRrF/s1600-h/DSC_1230.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXXuY3SdDrZ0mhXrwaB3Ylmtv1CfU1pONVbwvZlCrYzjt36BeX4vCEqIK4MJu9urzrliHB_lHVGQ5muPZMe_WtkecnDql-91mSfscUAQfT4L7qtOWWmEeRoftplKqmipp8FiSOOBlPqRrF/s400/DSC_1230.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5312869563221599586" border="0" /></a><br /><span class="news_desc"><strong>Berita Bernas.co.id<br /></strong></span><div style="text-align: center;"><span class="news_desc"><strong>Pemberdayaan Masyarakat Harus Komprehensif. 10 maret 2009 </strong></span><br /><span class="news_desc"><strong></strong></span></div><span class="news_desc"><strong> - MOYUDAN --</strong><br /></span><div style="text-align: justify;"><span class="news_desc">Program pemberdayaan masyarakat tidak bisa dilakukan secara sepotong-sepotong. Untuk mencapai hasil optimal, program pemberdayaan mesti dilakukan secara komprehensif, menyangkut berbagai aspek. Mulai bantuan penguatan modal, peningkatan kapasitas dan ketrampilan serta berbagai bentuk program pemberdayaan lain.</span><br /><span class="news_desc"></span></div><span class="news_desc"> "Harus komprehensif. Sebab harus diakui, masyarakat kita masih memiliki banyak kendala, bukan hanya modal, tapi juga skill. Program pemberdayaan yang sepotong-sepotong tidak akan sepenuhnya membantu pemberdayaan mereka secara optimal," kata Direktur BPA PHM Panji Sadar Narimo S.Ag M H di sela‑sela memberangkatkan peserta sepeda gembira mengawali pekan Panji Fair 2009 di Dusun Tegal Donon, Sumberarum, Moyudan, Minggu (8/3).<br /> Memperingati HUT yang kedua, BPA‑PHM Panji menggelar acara pekan Panji Fair mulai Minggu (8/3) hingga Kamis (12/3). Panji Fair akan diisi dengan berbagai kegiatan mulai sepeda gembira, bakti sosial, bazar sembako, pentas seni dan budaya, training motivasi, sarasehan dengan petani dan UKM serta berbagai pelatihan untuk masyarakat dan penjaringan aspirasi.<br /> Sadar menjelaskan, rangkaian kegiatan Panji Fair 2009 disiapkan untuk secara komprehensif membantu program pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah dan kalangan petani. Melalui kegiatan ini, masyarakat bukan saja mendapatkan hiburan, tapi juga akan memperoleh pelatihan atau training tapi juga memperoleh santunan serta bantuan dan program pemberdayaan lainnya.<br /> "Jadi yang perlu dilatih akan dilatih, yang perlu disantuni akan disantuni dan yang perlu diberi bantuan bibit akan diberikan juga. Sementara yang sakit, misalnya, diadakan bakti sosial pemeriksaan kesehatan gratis," kata Sadar.<br /> Sementara Ketua Panitia Panji Fair 2009 Mazid Fuadi menambahkan, seluruh rangkaian Panji Fair ini disusun demikian rupa untuk membantu pemberdayaan masyarakat. Menurut dia, saat ini masyarakat banyak yang membutuhkan dorongan dan dukungan. Namun sejauh ini, kebutuhan itu belum bisa diberikan sepenuhnya oleh masyarakat.<br /> "Sebagai bagian dari masyarakat, kami terpanggil untuk ikut meluncurkan program pemberdayaan. Kami berharap program ini bisa sinergi dengan program sejenis baik dari pemerintah maupun elemen lain," ujarnya.<br /> Dijelaskan, Panji Fair yang digelar bekerjasama dengan Karang Taruna Unit Tegal Donon ini masih akan berlangsung hingga Kamis mendatang. "Untuk sepeda gembira diikuti ribuan peserta. Kami menyediakan hadiah berupa satu ekor kambing, dua sepeda gunung, televisi berwarna serta ratusan doorprize," katanya. <strong>(aro)<br /><br /><br /></strong></span><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"><tbody><tr style="font-weight: bold;" align="center"><td class="judul">PANJI FAIR 2009; Sarasehan Pendidikan Hingga Cukur Gratis</td> </tr> <tr style="font-weight: bold;" align="center"> <td class="judul"><img src="http://www.kr.co.id/images/pixel.gif" height="5" width="1" /></td> </tr> <tr> <td class="text" align="left" valign="top"><span class="date2">07/03/2009 08:34:39</span> <span style="padding: 5px; margin-right: 5px;"><strong>MOYUDAN (KR-on line ) -</strong> Dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat, Balai Penjaringan Aspirasi dan Pembelaan Hukum Masyarakat (BPA-PHM) Panji akan menggelar Panji Fair 2009 selama 5 hari, di sekretariat Tegal Donon, Sumberarum, Moyudan, Sleman, mulai Minggu hingga Kamis (8-12/3).<br />Hal itu diungkapkan CEO BPA-PHM Panji, Sadar Narimo SAg SH, didampingi Drs Nurman Prasetyo, Nuri Wahdaniahti SE MM, Rizal Syafii, Tisna Surya AP dan Budi Sunarhadi ketika silaturahmi ke Redaksi KR, Kamis (5/3), Mereka diterima Pemimpin Redaksi KR, Drs Octo Lampito MPd.<br />Kegiatan akan dilangsungkan pada hari Minggu (8/3) berupa sepeda gembira, santunan anak yatim, cukur rambut gratis, pengobatan gratis dan bekam, bazar sembako, pameran buku dan pentas seni. Kemudian Senin (9/3), training motivasi untuk remaja, pemuda produktif. Selasa (10/3), sarasehan dengan pedagang kecil dan pelaku UMKM dan Koperasi. Rabu (11/3), sarasehan pendidikan untuk guru dan PKBM. Kamis (12/3), temu gapoktan, pelatihan pupuk dan pemberian pupuk organik, penjaringan aspirasi, diskusi tentang irigasi dan pemberdayaan masyarakat</span></td></tr></tbody></table>http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-53983740862643300872009-03-08T19:01:00.000-07:002009-03-08T19:34:12.634-07:00<p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style="">PANJI FAIR 2009, Bhakti Kami Untuk Masyarakat<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Balai Penjaringan Aspirasi dan Pembelaan Hukum Masyarakat ( BPA-PHM ) PANJI di dirikan pada tahun 2007 dengan tujuan sebagai jembatan, fasilitator, atau media berkomunikasi dengan<span style=""> </span>masyarakat, menyerap aspirasi serta<span style=""> </span>meng-agregasi dan megadvokasi aspiasi masyarakat secara luas. PANJI di harapkan sebagai lembaga yang mampu menjembatani antara aspirasi dan kebutuhan masyarakat dengan pembuat kebijakan terutama di tingkat kabupaten dan Pemda DIY serta menjalin kerjasama dengan semua Stakeholder yang mempunyai kepudilian sosial yang sam dengan pemberdayaan dan pembangunan masyarakat di semua bidang.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style="">II. MAKSUD DAN TUJUAN PANJI FAIR 2009<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Dalam rangka meneguhkan komitmen pada masyarakat sesuai tujuan PANJI, dalam rangka ulang Tahun Panji yang kedua, PANJI menyelengarakan kegiatan ( sebagaimana terlampir ) dengan maksud</p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Bhakti kepada masyarakat luas</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Mendekatkan dan memupu persaudaraan antar warga masyarakat luas</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Menghadirkan acara yang hibur, untuk sarana olahraga sekaligus memberi manfaat kepada masyarakat</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Menyerap berbagai masukan dari seluruh elemen masyarakat terutama persoalan persoalan kebijakan pemerintah di bidang pertanian, pendidikan, ekonomi masyarakat bawah dan pemerintah pada umumnya</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Sebagai tindak lanjut dari aspirasi dari masyarakat perlunya berbagai pelatihan yang bermanfat bagi masyarakat.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p>Pada Hari Minggu (8/ 3) Balai Balai Penjaringan Aspirasi dan Pembelaan Hukum Masyarakat (BPA-PHM) PANJI bekerjasama Dengan Karang Taruna Unit Donon, Sumberarum mengadakan Sepeda Gembira guna menggairahkan semangat warga masyarakat Sleman Barat. Sadar Narimo, S.Ag,SH selaku Direktur BPA-PHM PANJI melepas 2000 peserta Sepeda Gembira yang berlangsung di sekitar wilayah Moyudan, meskipun hujan turun tidak menyurutkan animo peserta yang bersemangat sampai akhir mengikutinya.<o:p></o:p></p><span style=""></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""><span style=""> </span>Kegiatan lain yang dilakukan berlangsung sejak 8 – sd 12 Maret 2009 di Sekretariat BPA PHM Panji, Tegal Donon, Sumberarum, Moyudan. Adapun berbagai rangkaian kegiatan adalah pengobatan gratis kepada anggota masarakat sekitar 250 warga mendapatkan pelayanan kesehatan yang diberikan dr. Ida Suryanti dan rombongan.<span style=""> </span>Bentuk bakti masyarakat lain yang dilakukan adalah pentas Seni Musik MOMIGO, pembagian bingkisan untuk anak yatim, Pentas Seni Budaya tradisi, </span>Cukur rambut gratis, sembako murah, pameran buku-buku Islami, pelatihan pembuatan pupuk organik, pelayanan pande besi kepada petani, silaturahmi dengan GTT PTT serta berbagai kegiatan lain yang menyentuh keberadaan masyarakat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""> </span>Sepeda Gembira yang berlangsung meriah dimeriahkan dengan pemberian door prize berupa kambing, sepeda gunung, televisi berwarna dan ratusan hadiah lain semakin menyemarakkan pelaksanaan acara HUT ke 2 PANJI Fair 2009.</p>http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-22345449454322453972009-02-19T20:19:00.000-08:002009-02-19T20:30:10.410-08:00Ini yang lain dari kegiatan Sadar Narima<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_1ZzhkhyrCnbQAmxCTYKWoCB3k62R7RYtxvdpx1J5ELCozDfPknhptA4om_63P-bTjiedZBUVVFhRIZx4bbEjPaKkmxuosRUX29Ov8hlRQZJ8F8G-wotkY_S8GB7K0BNPTrH-l57rHRFo/s1600-h/IMG_0263.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_1ZzhkhyrCnbQAmxCTYKWoCB3k62R7RYtxvdpx1J5ELCozDfPknhptA4om_63P-bTjiedZBUVVFhRIZx4bbEjPaKkmxuosRUX29Ov8hlRQZJ8F8G-wotkY_S8GB7K0BNPTrH-l57rHRFo/s400/IMG_0263.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304731528319692498" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8x-okEsIb_rSgWLD_mdSsKP_ZzZiWjc2YEqTfgG_ti2EebFYm9p-a5WUvOYsUEuYqa_VFItaU02HrCVuWz2W7Wpaos80qlMJ_NpQfZPJ1pKfP7TxiAyQZoGcmujDcah28TUIxilhhcVov/s1600-h/PICT0096.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8x-okEsIb_rSgWLD_mdSsKP_ZzZiWjc2YEqTfgG_ti2EebFYm9p-a5WUvOYsUEuYqa_VFItaU02HrCVuWz2W7Wpaos80qlMJ_NpQfZPJ1pKfP7TxiAyQZoGcmujDcah28TUIxilhhcVov/s400/PICT0096.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304731524585235762" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9fS1gBCEYdwAQPk0fZ9_pPThd6NN1ukVcBAEn_wuwFf0GoymMHOcpzbJzKicmPlIDlwZ5oyWuBbIPReJ7DBbJcg0iopvdzTY5iBkn_kXjx2V2QA233-5bGxNJEq68cW42iLyyCLbHSeTz/s1600-h/DSC_0579.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 265px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9fS1gBCEYdwAQPk0fZ9_pPThd6NN1ukVcBAEn_wuwFf0GoymMHOcpzbJzKicmPlIDlwZ5oyWuBbIPReJ7DBbJcg0iopvdzTY5iBkn_kXjx2V2QA233-5bGxNJEq68cW42iLyyCLbHSeTz/s400/DSC_0579.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304731522135995762" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQn0MrqVpNSsPWOXF-udXs_EINuFiAzvHqWxd_70wSl317GIrNKdHD_Z27XdxC3uDVe-59Ug-BzS3jgma-FQXk9vyDU6EEzmX8bNzRKOhqLZlVIIPPU7ZtpxbyvYfnq3YOg5JR2P8i1Biz/s1600-h/DSC_0121.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 265px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQn0MrqVpNSsPWOXF-udXs_EINuFiAzvHqWxd_70wSl317GIrNKdHD_Z27XdxC3uDVe-59Ug-BzS3jgma-FQXk9vyDU6EEzmX8bNzRKOhqLZlVIIPPU7ZtpxbyvYfnq3YOg5JR2P8i1Biz/s400/DSC_0121.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304731522630365538" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_SgtlbTZVA0C8-DXrJ1b5sUM0CFm-0NMdqhDtSPlFOdb9DvV1l7XcTNXKpiznPQXIMVrZNOXF636_wwRYZ0luTubh3xIFG3V6eI_Jx_p_ehUUzfUzn4YUN48sSoZieWp2RSdHtBbJ4nYS/s1600-h/DSC_0067.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 265px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_SgtlbTZVA0C8-DXrJ1b5sUM0CFm-0NMdqhDtSPlFOdb9DvV1l7XcTNXKpiznPQXIMVrZNOXF636_wwRYZ0luTubh3xIFG3V6eI_Jx_p_ehUUzfUzn4YUN48sSoZieWp2RSdHtBbJ4nYS/s400/DSC_0067.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304731518179662882" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">MaAsih ada lagi lho<br /></div>http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-4593583723405284062009-02-19T20:08:00.000-08:002009-02-19T20:17:36.549-08:00Tidak Cukup Tahu Gambar dan Nomornya, tapi Kenali Lebih jauh Sosoknya<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuKKmjD2tSxLqFVfuck_vQWHCk1uu9kWazEc0AkBFgtm-vCA2EOmCxP3vrpgmYUok7lA_GjX69KXGmtP2N135kSeHrmVQ24hkVoEQbUORvaKrECxKm4v_syNWSXdIQDXQeYfiKCxug3Nib/s1600-h/Gropyokan+Tikus+%28105%29.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 297px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuKKmjD2tSxLqFVfuck_vQWHCk1uu9kWazEc0AkBFgtm-vCA2EOmCxP3vrpgmYUok7lA_GjX69KXGmtP2N135kSeHrmVQ24hkVoEQbUORvaKrECxKm4v_syNWSXdIQDXQeYfiKCxug3Nib/s400/Gropyokan+Tikus+%28105%29.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304728263191709810" border="0" /></a><br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWN7f9-bPPIACRBAzIVHkfxctG1duOLvmYhwlNMMRNTTl6HodPgw2W3azCcaC8D9XrwiMb3fgA4_J_dG1G9BMvi5HdLZBK3eksIQMuXTqrkZXN0s9NC9wtGhlXjtkvRGneVQPffOagJcHQ/s1600-h/DSC_0405.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 264px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWN7f9-bPPIACRBAzIVHkfxctG1duOLvmYhwlNMMRNTTl6HodPgw2W3azCcaC8D9XrwiMb3fgA4_J_dG1G9BMvi5HdLZBK3eksIQMuXTqrkZXN0s9NC9wtGhlXjtkvRGneVQPffOagJcHQ/s400/DSC_0405.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304728255650608130" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdcbqMEu8GT3X8O6tvrh9lPPaadHdOlQ1y6UcwKD-kziEEKiZlCZR5CvZyLu4uy12ahtXBS_KwnVFSR5P2R743UFg2rWy4ZchVqDxXHvy_wlN_Sy1bHh470yhEvsHPGZPJMf7EoS0vDBeI/s1600-h/BPAPHM,12-12-07+%2833%29.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 297px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdcbqMEu8GT3X8O6tvrh9lPPaadHdOlQ1y6UcwKD-kziEEKiZlCZR5CvZyLu4uy12ahtXBS_KwnVFSR5P2R743UFg2rWy4ZchVqDxXHvy_wlN_Sy1bHh470yhEvsHPGZPJMf7EoS0vDBeI/s400/BPAPHM,12-12-07+%2833%29.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304728259204691186" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-DB-ZxyO_UY5yODFcpPJVg2FG882US7G_WpUMeBxJeIEILi_2jIDSPKIgUVt1nuXHkz0xZY7AClZfAewGBhvOoDRJhfBEnuSis_lCIMku7Z4Bzbdr7_Sup-klh35AGfaC9HnyKRhwDs_k/s1600-h/Ajr,14-12-07+%2861%29.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-DB-ZxyO_UY5yODFcpPJVg2FG882US7G_WpUMeBxJeIEILi_2jIDSPKIgUVt1nuXHkz0xZY7AClZfAewGBhvOoDRJhfBEnuSis_lCIMku7Z4Bzbdr7_Sup-klh35AGfaC9HnyKRhwDs_k/s400/Ajr,14-12-07+%2861%29.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304728254253998354" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtTOxy5-Tuo4rzlTf_NtOK7-jNqR3Wk-QoxC0fpFxfokGuUf2gN3ZzWL5ZUNek5IE0mbNXdwt-oTsgfQLTZTtMqDIQfozd6oDqZaCpfnxmWw2Ai6-wIi6szA7OFurCZB_BHuweB8FZ-nFi/s1600-h/2-3-10-07+%284%29.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 301px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtTOxy5-Tuo4rzlTf_NtOK7-jNqR3Wk-QoxC0fpFxfokGuUf2gN3ZzWL5ZUNek5IE0mbNXdwt-oTsgfQLTZTtMqDIQfozd6oDqZaCpfnxmWw2Ai6-wIi6szA7OFurCZB_BHuweB8FZ-nFi/s400/2-3-10-07+%284%29.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304728250612935330" border="0" /></a><br />Ini sebagian kegiatan Sadar Narimo dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan yang membuktikan penerimaan masyarakat yang cukup besar dan Insya Allah mampu menyuarakan aspirasi masyarakat.http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-18707286720708878912009-02-11T19:07:00.000-08:002009-02-13T17:22:10.704-08:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggcvVRcNa3xFQ6tS3XFkKKGgY6P1zrXIsEQo-RAJtb3sV3ZLiAimfxIPKtaEQrLG2Lky2-QOTnjAkdWyvCMcKxqyjWr0131oyaq_yvTLSHceg1T1oT6mI0zTamRGRaXNTeY8Wb-30Rc91E/s1600-h/pan-LOGO.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5301742845832057234" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 281px; CURSOR: pointer; HEIGHT: 400px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggcvVRcNa3xFQ6tS3XFkKKGgY6P1zrXIsEQo-RAJtb3sV3ZLiAimfxIPKtaEQrLG2Lky2-QOTnjAkdWyvCMcKxqyjWr0131oyaq_yvTLSHceg1T1oT6mI0zTamRGRaXNTeY8Wb-30Rc91E/s400/pan-LOGO.jpg" border="0" /></a><br /><br /><div style="TEXT-ALIGN: center"><span style="font-family:arial;"><span style="font-size:180%;"><span style="COLOR: rgb(51,51,255)">Ingat Pemilu Legislatif </span><span style="COLOR: rgb(51,51,255)">9 </span><span style="COLOR: rgb(51,51,255)">April 200</span><span style="COLOR: rgb(51,51,255)">9</span><span style="COLOR: rgb(51,51,255)"> Ingat PAN No. </span><span style="COLOR: rgb(51,51,255)">9</span><br /></span></span><span style="COLOR: rgb(51,51,255);font-family:arial;font-size:180%;" >Centang Sadar NArima Sag. SH No. 4<br />Untuk CAleg DPRD DIY Dapil Sleman<br /><br /></span><span style="font-family:arial;"></span><span style="font-family:arial;"><span style="font-size:180%;"><span style="COLOR: rgb(51,51,255)">Pilihan Tepat Tunaikan Amanat</span> </span></span></div>http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-64749881196808266342009-01-27T18:53:00.000-08:002009-01-27T19:01:22.524-08:00Sadar Narima Bersama Prof. Amien Rais<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAmB1E7f67FWWNb9oSrFXMYEnmzEZI5sqafkZLbEdlNxAhAbJGDO5eZYGvnDx_qJYh5FdrlHyDlMJVzCyH2FhiG_4wyY7iDuwnQ1cC9pmegM_B-nX1RliDCeT5m9wpyUzooelLlFuM54ob/s1600-h/DSC_0052.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 262px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAmB1E7f67FWWNb9oSrFXMYEnmzEZI5sqafkZLbEdlNxAhAbJGDO5eZYGvnDx_qJYh5FdrlHyDlMJVzCyH2FhiG_4wyY7iDuwnQ1cC9pmegM_B-nX1RliDCeT5m9wpyUzooelLlFuM54ob/s400/DSC_0052.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5296173839948006434" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiELgq6bRWFoKRGTozFjgh58NPaesIzyIuU1lbSc4oQedlEx3tFC5_iO0f9oTbeCAoPT7c2_AXfMZaJeUxBYNFfm39oKw21Irn4A7IyxqrkfEu0qFxA9IQ3vuwHcMTownL5kGkqv96wP4bt/s1600-h/DSC_0032.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 390px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiELgq6bRWFoKRGTozFjgh58NPaesIzyIuU1lbSc4oQedlEx3tFC5_iO0f9oTbeCAoPT7c2_AXfMZaJeUxBYNFfm39oKw21Irn4A7IyxqrkfEu0qFxA9IQ3vuwHcMTownL5kGkqv96wP4bt/s400/DSC_0032.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5296173841421282962" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEEfxHCaSZjQfp4oe5JK10EEfjG9tpYOkkvZOLimlF1tT-qJ_xc3B3BZIvItA7gYzROpyzTpx7NxVmPAtsZE9Hv3o2aA4M537o9cFuk9hUVAyXQ4iITZmuq8Wd2Ld57gnC7Fn6lFYhjOfx/s1600-h/DSC_0028.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEEfxHCaSZjQfp4oe5JK10EEfjG9tpYOkkvZOLimlF1tT-qJ_xc3B3BZIvItA7gYzROpyzTpx7NxVmPAtsZE9Hv3o2aA4M537o9cFuk9hUVAyXQ4iITZmuq8Wd2Ld57gnC7Fn6lFYhjOfx/s400/DSC_0028.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5296173832968151906" border="0" /></a><br />Dalam sebuah kesempatan di Moyudan untuk peresmian Masjd dan mengunjungi petani ikan di Moyudan bersama HM. Amien Rais dan Asiyah Rais Ketua DPD PAN Slemanhttp://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-41830895675414037132009-01-27T18:37:00.001-08:002009-01-27T18:44:41.089-08:00PAN Sleman & Sadar Narima ke PDM Sleman<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxSRJVm4LoGa3-AhaE7Mez578bZhyl_XoZi1EV3wBY25hLRCI0DoJb5nQWfX6GuFPanA7vJlS9T9TdCm0wcdSluhcgpT94I4jm8xrMPU3S58-OAf4QBFzn-SPCj4wzksuLTPUosU9TUQKl/s1600-h/DSCN1691.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxSRJVm4LoGa3-AhaE7Mez578bZhyl_XoZi1EV3wBY25hLRCI0DoJb5nQWfX6GuFPanA7vJlS9T9TdCm0wcdSluhcgpT94I4jm8xrMPU3S58-OAf4QBFzn-SPCj4wzksuLTPUosU9TUQKl/s400/DSCN1691.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5296169081917492402" border="0" /></a><br />Kunjungan Keluarga B esar PAN Sleman dan Sadar Narimo ke kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Slemanhttp://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-37772440031086866872009-01-20T18:30:00.000-08:002009-01-20T18:42:09.742-08:00Kunjungan Sadar Narimo & Keluarga Besar PANSleman ke Kantor PD Muhammadiyah Sleman<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWDVViFe-KvRbr6KLti79kXikRWRsecLgl5PPL-7QZC_6H9jXQKJ-amBSyKFbkx6Po7xGzYy6oJcOpjvuCNnzfs5t244A-6gVFhBel7MMEarcI0z984s833mHFAVw_eeiobeEkjv8GBjUq/s1600-h/DSCN1691.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWDVViFe-KvRbr6KLti79kXikRWRsecLgl5PPL-7QZC_6H9jXQKJ-amBSyKFbkx6Po7xGzYy6oJcOpjvuCNnzfs5t244A-6gVFhBel7MMEarcI0z984s833mHFAVw_eeiobeEkjv8GBjUq/s400/DSCN1691.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5293569952667259986" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">Silaturahmi Sadar Narimo dan Keluarga Besar PAN Sleman<br />ke Kantor Pimpinan Daerah Muhhamdiyah Sleman.<br /></div>http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-74946219283776856702008-12-03T17:11:00.000-08:002008-12-03T17:22:06.643-08:00Marketing Politik Berbasis Riset dan Data Lewat Media<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtGk4Qbo0Eg8Dbt2i1tLThBt1wkKtAIufj5CKQepwBWA_gh6q6HkphDQbaDa6b_A8_NAaFBuOc5uwuz-qUJTKxIDCSu8rL7s3A40fFxFvbQ05Om3KW0tctZT-3U3GN6sI1fhTtCiWbNAxe/s1600-h/kokkang-2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 215px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtGk4Qbo0Eg8Dbt2i1tLThBt1wkKtAIufj5CKQepwBWA_gh6q6HkphDQbaDa6b_A8_NAaFBuOc5uwuz-qUJTKxIDCSu8rL7s3A40fFxFvbQ05Om3KW0tctZT-3U3GN6sI1fhTtCiWbNAxe/s320/kokkang-2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5275738297597083826" border="0" /></a><br /><br /><br /><br />Nek pingin jadi wakil rakyat ojo kaya kiyeee laaahhhh!!!<br /><br />That was totally embarasing . malu-maluin ngisisn-isinke<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 102, 255);">Marketing Politik Berbasis Riset dan Data Lewat Media</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 102, 255);">2 11 2008</span><br /></div><br />Oleh : Yayan Sakti<br /><br />“Kenali musuh, kenali diri sendiri, maka kemenangan tidak akan terancam. Kenali lapangan, kenali iklim, maka kemenangan akan lengkap (Sun Tzu)”<br /><br />Sekalipun tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik cenderung menurun (Riset Kompas, 2007), tetapi gairah politikus untuk berkampanye terus meningkat. Indikasi ini secara kasat mata terlihat dari maraknya atribut-atribut politikus dalam menjajakan dirinya. Melalui pemasangan iklan layanan masyarakat di media massa, pemasangan spanduk, baliho, stiker, [enerbitan buku dan sebagainya; para politikus itu menawarkan janji untuk membuat hidup sejahtera.<br /><br />Tentu saja apa yang dilakukan politikus memasang wajahnya di pinggir-pinggir jalan, ditempel di tembok atau pepohonan, bukan tanpa dampak. Paling tidak, public menjadi memiliki awareness atau kesadaran atas keberadaan diri sang politikus itu. Hanya saja yang perlu dicatat bahwa public sebagai penerima informasi memiliki otoritas dalam mempersepsinya. Dan pada gilirannya, perilaku kampanye semacam itu berpotensi melahirkan dampak kesasaran, kesukaan, kemarahan, cemoohan, atau sama sekali tak peduli.<br /><br />Segala daya upaya para politikus itu dalam ranah komunikasi, termasuk sesi pemasaran politik (political marketing). Bruce Newman (1994) dalam bukunya The Marketing of The President : Political Marketing as Campaign Strategy bahwa saat ini kampanye politik telah berjalan menggunakan kaidah-kaidah bisnis, termasuk prinsip-prinsip pemasaran yaitu : marketing research, market segmentation, targeting, positioning, strategy development dan implementation.<br /><br />Sayangnya, di Indonesia sejumlah praktek untuk merayu public/ pemilih masih banyak dilakukan dengan cara asal-asalan, tidak terkonsep dan tidak disertai dengan indicator yang jelas. Akibatnya, justru bukan melahirkan dampak dukungan tetapi malah sebaliknya.<br /><br />Dalam pemasaran politik dikenal salah satunya adalah publisitas politik. Publisitas merupakan upaya mempopulerkan diri kandidat atau institusi partai yang bertarung. Ada empat bentuk publisitas yang dikenal dalam khazanah komunikasi politik. Pertama, dikenal sebagai pure publicity yakni mempopulerkan diri melalui aktivitas masyarakat dengan setting sosial yang natural atau apa adanya. Misalnya saja, bulan Ramadhan dan Idul Fitri merupakan siklus aktivitas tahunan sehingga menjadi realitas yang apa adanya. Kandidat bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memasarkan dirinya. Misalnya dengan mengucapkan “Selamat Menjalani Bulan Ramadhan” atau “Selamat Tahun Baru Imlek” dengan embel-embel nama atau photo kandidat. Semakin banyak jenis bentuk pure publicity yang digarap, maka akan semakin populer kandidat.<br /><br />Kedua, free ride publicity yakni publisitas dengan cara memanfaatkan akses atau menunggangi pihak lain untuk turut mempopulerkan diri. Misalnya saja dengan tampil menjadi pembicara di sebuah forum yang diselenggarakan pihak lain, menjadi sponsor gerakan anti narkoba, turut berpartisipasi dalam pertandingan olahraga di sebuah daerah kantung pemilih dan lain-lain.<br /><br />Ketiga, tie-in publicity yakni dengan memanfaatkan extra ordinary news (kejadian sangat luat biasa). Misalnya saja peristiwa tsunami, gempa bumi atau banjir bandang. Kandidat dapat mencitrakan diri sebagai orang atau partai yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi sehingga imbasnya memperoleh simpati khalayak. Sebuah peristiwa luar biasa, dengan sendirinya memikat media untuk meliput. Sehingga partisipasi dalam peristiwa semacam itu, sangat menguntungkan kandidat.<br /><br />Keempat, paid publicity sebagai cara mempopulerkan diri lewat pembelian rubrik atau program di media massa. Misalnya, pemasangan advertorial, Iklan spot, iklan kolom, display atau pun juga blocking time program di media massa. Secara sederhananya dengan menyediakan anggaran khusus untuk belanja media.<br /><br />Bermula dari Riset<br /><br />Suasana politik di beberapa daerah sudah mulai “memanas”. Para kandidat sudah mulai memasang aksi dan strateginya untuk memperkenalkan diri maupun programnya kepada masyarakat. Termasuk Partai Politik yang menjadi “perahu” untuk membawa kandidat ke pulau pertarungan politik. Partai-partai juga melakukan berbagai cara untuk melakukan seleksi, konvensi, rekrutmen, dan lobi untuk menjaring siapa kandidat yang akan diusungnya menjadi Calon Kepala Daerah, baik yang berasal dari internal maupun eksternal Partainya.<br /><br />Berdasarkan fakta, Partai Politik sebagai Organisasi Politik yang sudah memiliki jaringan sampai ke level akar rumput (grass root), sangat dibutuhkan oleh para kandidat. Pertama sebagai persyaratan administratif dalam UU Politik Indonesia bahwa salah satu yang berhak-disamping calon independen-mencalonkan Kepala Daerah adalah Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang memiliki 15 % perolehan suara atau perolehan kursi DPRD pada Pemilu legislatif.<br /><br />Kedua, sebagai aset strategis dan mesin politik untuk menggerakkan dan menjalankan strategi dan program pemenangan dengan sumberdaya yang dimiliki oleh Partai seperti jaringan, SDM, citra maupun strukturnya sampai tingkat yang terbawah. Akan tetapi mengandalkan kekuatan Partai saja belumlah cukup. Apalagi kalau menggunakan logika matematika hasil suara Partai pada Pemilu Legislatif untuk mengukur kemenangan pada Pilkada. Banyak faktor yang menentukan kemenangan kandidat Kepala Daerah, disamping hasil perolehan suara Partai pada Pemilu sebelumnya, efektifitas dan daya gerak sumber daya manusia Partai yang diistilahkan dengan mesin politik partai lebih menentukan.<br /><br />Kemudian yang sangat penting berikutnya adalah citra dan popularitas kandidat di mata pemilih, strategi marketing, strategi public relation, lama waktu kandidat memperkenalkan dirinya ke tengah masyarakat, kinerja dan track recordnya selama ini, frekuensi dan kualitas penampilan kandidat di media massa, performance, kompetensi, pesona fisik maupun “aura” yang dipancarkan oleh kandidat yang mempengaruhi pasar politik yang terdiri atas tiga bagian yaitu : pemilih, kelompok berpengaruh (influencer groups) dan media massa.<br /><br />Salah satu bahan utama untuk pemenangan lainnya adalah Riset Politik. Menurut Johnson (2001), dalam sistem Pemilu yang demokratis, riset politik merupakan alat yang vital. Kandidat akan sulit memenangkan persaingan jika tidak mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing, perilaku pemilu pemilih, segmentasi pemilih, peta wilayah dan faktor lainnya. Kampanye dan propaganda menurut kandidat semata, akan menyebabkan berpalingnya pemilih ke kontestan lain karena, apa yang disampaikan tidak sesuai dengan aspirasi pemilih. Atau kalaupun kandidat mengetahui apa aspirasi pemilih, namun jika tidak mengetahui cara-cara yang tepat untuk penempatan substansi yang diinginkan, sangat mungkin akan menimbulkan mispersepsi atau pengaburan makna dari pesan yang disampaikan. Atau boleh jadi juga pesaing melakukan pendekatan dengan cara yang berbeda namun lebih efektif, bisa juga dengan cara yang sama pesaing dapat menggagalkan kemenangan kita karena mereka melakukannya dengan lebih baik.<br /><br />Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kemungkinan itu kontestan perlu melakukan riset untuk mengetahui kekuatan dan strategi pesaing. Beberapa kegunaan utama dari riset politik antara lain:<br />1. Untuk menyusun strategi dan taktik. Strategi kampanye politik tanpa riset bagaikan orang buta yang berjalan tanpa tongkat. Sebaliknya riset tanpa sumber daya strategis seperti desain strategi, orang, dana dan sumber daya lainnya ibarat orang lumpuh yang memahami jalan dan peta akan tetapi tidak memiliki kendaraan untuk menuju tempat yang diinginkannya.<br />2. Riset untuk memonitor hasil penerapan strategi. Implementasi sebuah strategi, akan menimbulkan respon dari pesaing. Reaksi para pemilih perlu diketahui untuk menerapkan strategi berikutnya. Riset monitor politik berorientasi pada tindakan dan reaksi terhadap kondisi saat ini. Jika hasil riset adalah begini, maka apa tindakan yang akan dilakukan.<br /><br />Salah satu metode riset yang paling populer adalah dengan poling atau survei. Penyelenggaraan polling memberi input informasi yang relevan untuk membuat strategi marketing politik, diantaranya adalah : membangun citra, menyusun kebijakan, tracking atau memantau kelemahan dan kekuatannya dari waktu ke waktu dan menetapkan pemilih sasaran yang berdasarkan karakter tertentu yang menjadi targetnya. Menurut Shea dan Burton (2001), kita perlu melakukan riset terhadap profil data pesaing. Riset mengenai data pesaing sangat bermanfaat dalam menyusun strategi marketing politik. Riset yang dilakukan adalah untuk memperkirakan apa yang ditawarkan pesaing untuk masa depan (evaluasi prospektif) dan bagaimana reputasinya dimasa silam (evaluasi introspektif).<br /><br />Evaluasi prospektif kegunaannya adalah untuk memprediksi apa yang ditawarkan kandidat pada pemilih untuk masa depan, sehingga kita bisa memberikan prospektif yang lebih unggul. Sedangkan evaluasi introspektif berguna dengan asumsi perilaku masa lalu merupakan cermin untuk menduga perilaku dimasa depan. Evaluasi introspektif ini juga mesti dilakukan oleh kandidat pada dirinya untuk mengetahui kelemahan dirinya, sehingga ketika kelemahannya diserang oleh pesaing dia dapat mempersiapkan langkah-langkah antisipasinya.<br /><br />Riset berikutnya yang penting dilakukan adalah riset untuk memantau perkembangan opini publik. Untuk hal ini Johnson (2001) mengajukan 6 jenis riset :<br />1. focus group analysis, dilakukan beberapa bulan sebelum pemilihan. Idealnya 12 – 14 bulan sebelum pemilihan. Riset dilakukan dengan membentuk empat sampai lima group diskusi yang masing-masing terdiri dari 8 sampai 12 orang.<br /><br />2. benchmark survey, untuk mengetahui rincian kekuatan dan kelemahan kontestan-kontestan yang bersaing. Pada survey ini diketahui juga peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan dan tantangan atau ancaman yang mesti diantisipasi. Idealnya benchmark survey ini dilakukan 10 hingga 12 bulan sebelum Pemilu/Pilkada dengan melibatkan 500 sampai 1.200 responden.<br /><br />3. focus group analysis after benchmark, dengan melibatkan beberapa group yang terdiri dari 8 sampai 12 partisipan, untuk mendiskusikan secara mendalam hasil benchmark survey.<br /><br />4. trend survey yang dilakukan beberapa bulan setelah benchmark poll. Hal ini dilakukan beberapa bulan setelah benchmark poll, ketika kampanye sedang berjalan dimana masing-masing kontestan sudah menjalankan strateginya. Survei ini melibatkan 500 sampai 1.200 pemilih.<br /><br />5. Dial meter atau tes pasar tentang iklan kontestan dan iklan pesaing berdasarkan hipotesis kandidat sebelum iklan disiarkan. Tes ini biasanya melibatkan 30 sampai 40 orang partisipan untuk melihat bagaimana respon partisipan terhadap iklan yang akan disiarkan.<br /><br />6. tracking polls, biasanya dilakukan pada minggu terakhir kampanye untuk mengetahui kecendrungan terakhir publik. Biasanya dilakukan dengan melibatkan 400 responden dengan menukar 100 responden setiap 2 malam. Tujuan tracking polls ini adalah untuk mengeluarkan “jurus terakhir” dari kandidat untuk memperebutkan kursi politik.<br /><br />Berdasarkan keterangan diatas, tinggal bagaimana kesiapan dan kemauan kandidat atau kontestan untuk menerapkan hasil riset yang dilakukan. Berdasarkan ini, kandidat telah melakukan cara-cara kampanye dan pemenangan dengan langkah-langkah yang cerdas, dan bukan yang membodohi pemilih dengan cara-cara yang kurang mendidik seperti menyogok pemilih dengan uang (money politics). Atau dengan politik yang kotor seperti melakukan fitnah atau pembunuhnan karakter terhadap pesaingnya. Akan tetapi mengungkapkan track record negatif/jelek pesaing dalam artian sebenarnya supaya menjadi bahan pertimbangan publik boleh saja sebagai alat kontrol sosial.<br /><br />Manipulasi Citra Kepopuleran<br /><br />Realitas politik yang terjadi saat ini, menuntut para politisi perseorangan atau pun partai untuk memiliki akses yang seluas-luasnya terhadap mekanisme industri citra. Yakni, industri berbasis komunikasi dan informasi yang akan memasarkan ide, gagasan, pemikiran dan tindakan politik. Politik dalam perspektif industri citra merupakan upaya mempengaruhi orang lain untuk mengubah atau mempertahanakan suatu kekuasaan tertentu melalui pengemasan citra dan popularitas. Semakin dapat menampilkan citra yang baik, maka peluang untuk berkuasa pun semakin besar.<br /><br />Khusus dalam ranah politik (pilkada), masa-masa menjelang kampanye, media akan kebanjiran order iklan politik. Pemasaran (marketing) terhadap citra kandidat digeber habis setiap kesempatan dengan berbagai versi tampilan. Ratusan juta biaya pemasangan iklan tidak menjadi masalah, asalkan khalayak diharapkan bisa mengetahui sosok kandidat tersebut. Sisi kognisi dan afeksi khalayak lebih banyak disentuh, lewat jargon dan simbol yang terpampang dalam iklan politik tersebut.<br /><br />Jika dianalisis, beberapa jargon dan bahasa dalam iklan politik tersebut cenderung seragam. Kandidat lebih banyak secara normatif dan superlatif digambarkan sebagai sosok yang jujur, bijak, pemimpin yang kharismatik, dan mampu mengatasi masalah tanpa masalah (padahal mereka buka pegadaian). Tidak ada penjelasan, bagaimana jargon trsebut diterjemahkan atau dibreakdown pada tataran praksis dan riil. Khalayak kita yang belum cukup melek media akan melahap jargon ini secara tekstual. Terlebih lagi jika jargon ini disandingkan dengan atribut yang dikenakan kandidat untuk lebih menguatkan isi pesan iklan (berkopiah untuk menggambarkan kandidat sangat jujur dan beriman atau memakai jas untuk mencitrakan pemimpin yang bijak).<br /><br />Kandidat juga bisa terlihat piawai menuangkan pemikiran dan opininya mengatasi semua persoalan lewat artikel di halaman/kolom yang telah ”dibelinya”. Padahal, sangat besar kemungkinan tim sukses kandidat tersebutlah yang meramu setiap artikel yang termuat tersebut. Dalam satu bulan atau lebih, sang calon akan memaparkan persoalan daerah lengkap dengan data-data statistik dan tawaran solusinya.<br /><br />Ada lagi kecenderungan baru, media menyelenggarakan sendiri poling atau survey berkaitan dengan popularitas kandidat dan kekuatan parpol pengusung kandidat tersebut. Untuk melakukan hal ini, biasanya hanya bisa dilakukan oleh media yang ”sehat dan mapan”. Media yang memiliki divisi litbang yang terbiasa melakukan survey terhadap isu-isu yang tengah menjadi opini publik. Pengumpulan data dalam survey ini biasanya dilakukan melalui wawancara via telepon rumah (fixed phone). Tentu saja, responden dalam survey ini lebih menggambarkan opini orang kota yang ada di kota-kota besar (metropolis), hanya bisa diakses rumah tangga yang memiliki telepon rumah, pertanyaan yang diajukan lebih cenderung bersifat tertutup, dan lebih banyak menyoroti popularitas beberapa sosok yang sudah berseliweran di media.<br /><br />Hal yang hampir sama juga dilakukan oleh stasiun televisi kita. Menjelang pelaksanaan pilkada sudah menjadi kebiasaan televisi – bahkan surat kabar – melakukan poling melalui SMS masyarakat. Kelemahan poling semacam ini sudah barang pasti rentan terhadap potensi manipulasi. Seseorang bisa saja mengirimkan lebih dari satu kali SMS. Perolehan poling day to day juga mudah dimark-up, ketika telah terjadi konspirasi antara media dengan kandidat yang telah ”membeli” jam tayang poling tersebut. Poling ini lagi-lagi lebih banyak menampilkan popularitas calon yang sudah jelas mengajukan diri atau ada juga yang masih malu-malu untuk mengakui ingin maju sebagai kandidat. Tidak tergambarkan dalam poling, apakah kandidat yang paling populer tersebut signifikan dengan kesukaan publik terhadap dirinya. Atau tidak tergambarkan pula, apakah nantinya orang pasti akan memilihnya dalam pencoblosan meskipun dalam poling kandidat tersebut paling populer.<br /><br />Hingga kini, belum muncul kebiasaan media untuk menghadirkan sosok kandidat dalam menyelesaikan isu atau persoalan yang tengah muncul ke permukaan. Ketika harga komoditi kedelai naik misalnya, yang membuat para petani dan semua usaha olahan yang menggunakan kedelai sebagai bahan bakunya gulung tikar, bagaimana solusi yang ditawarkan kandidat nyaris tak terdengar. Hingar-bingar pemasaran kandidat ke hadapan publik lewat media, lebih kental aroma seremonial event-event sosial semacam pemberian bantuan korban bencana banjir atau puting beliung, kampanye bike to work, jalan sehat, atau kompetisi sepak bola bertajuk ”X Cup”.<br /><br />Strategi lain, kandidat menyewa lembaga survey independen untuk menggali tingkat popularitas, kesukaan, dan pilihan orang terhadap dirinya disandingkan dengan kandidat lainnya. Tidak menjadi masalah, jika langkah ini dilakukan demi merancang strategi komunikasi kandidat tersebut di saat sekarang, masa kampanye, hingga menjelang hari-H pencoblosan. Akan tetapi menjadi persoalan ketika hasil survey ini dipublikasikan lewat media (dengan membeli jam tayang televisi atau radio dan mengemasnya sebagai bentuk iklan di kolom atau halaman surat kabar/majalah) dengan terlebih dahulu memanipulasi datanya.<br /><br />Mewaspadai Konspirasi Media - Politisi<br />Politik dan media memang ibarat dua sisi mata uang. Media memerlukan politik sebagai makanan yang sehat. Media massa, khususnya harian dan elektronik, memerlukan karakteristik yang dimiliki oleh ranah politik praktis: hingar bingar, cepat, tak memerlukan kedalaman berpikir, dan terdiri dari tokoh-tokoh antagonis dan protagonis.<br />Politik juga memerlukan media massa sebagai wadah dalam mengelola kesan yang hendak diciptakan. Tidak ada gerakan sosial yang tidak memiliki divisi media. Apapun bidang yang digeluti oleh sebuah gerakan, semuanya memiliki perangkat yang bertugas untuk menciptakan atau berhubungan dengan media.<br />Dunia politik sadar betul bahwa tanpa kehadiran media, aksi politiknya menjadi tak berarti apa-apa. Bahkan menurut C. Sommerville, dalam bukunya Masyarakat Pandir atau Masyarakat Informasi (2000), kegiatan politik niscaya akan berkurang jika tidak disorot media.<br />Media memang memiliki kemampuan reproduksi citra yang dahsyat. Dalam reproduksi citra tersebut, beberapa aspek bisa dilebihkan dan dikurangi dari realitas aslinya (simulakra). Kemampuan mendramatisir ini pada gilirannya merupakan amunisi yang baik bagi para politisi, terutama menjelang pemilu.<br />Yang menjadi masalah bagi politisi adalah bagaimana ia menjalin hubungan muatualisme dengan pihak media; bagaimana ia membangun kesan tertentu dengan memilih latar belakang (pada televisi) saat bercakap-cakap dengan media; bagaimana ia mampu meyakinkan media bahwa ia dan aksinya adalah penting. Semua dilakukan dengan mengharapkan imbalan berupa publisitas.<br />Namun pada saat yang sama, media massa juga harus berpikir bahwa ia tidak diperkenankan mengadopsi kepentingan-kepentingan tersebut secara berlebihan. Salah-salah, ia akan menjadi bagian dari program politik sebuah golongan politik. Dan tak mudah memang membuat garis demarkasi apakah sebuah media prorakyat atau tengah ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu yang juga mengklaim sebagai pejuang kerakyatan.<br />Pada sisi lain, kepentingan media akan informasi juga telah membuat celah tersendiri bagi orang-orang tertentu. Orang-orang tersebut adalah orang-orang yang begitu haus akan publisitas. Mereka dengan cerdas mengemas berbagai peristiwa sehingga ia bisa selalu muncul di berbagai media. Orang seperti ini disebut sebagai medialomania. Medialomania adalah penyakit doyan menjadi narasumber. Kecenderungan seperti ini biasanya terdapat pada politisi atau aktivis yang masanya sudah lewat namun tetap ingin berada di kancah politik.<br />Bagi orang seperti ini, media adalah kendaraan politik. Ia mampu membangun relasi dengan orang-orang internal media serta pandai membungkus peristiwa melalui komentar-komentar atau aksi-aksi yang sesuai dengan selera wartawan. Meski tak lagi signifikan bagi perkembangan kualitas politik, hubungan baiknya dengan media membuat media atau wartawan tak memiliki banyak pilihan. Orang yang “gila” publisitas itu kerap memberi fasilitas seperti konferensi pers hingga “amplop”. Ia memberikan dirinya sebagai teman akrab yang mudah dicari oleh wartawan. Dan media, tanpa sadar, telah terjebak menjadi media politik dari orang yang bersangkutan.<br />Sinergi media dengan politik sebenarnya sah-sah saja. Maksudnya, tak ada larangan bahwa sebuah media menjadi media politik. Setiap media membawa misi politiknya masing-masing. Yang utama adalah apakah tujuannya untuk kebenaran dan kesejahteraan rakyat atau tidak. Hak setiap orang untuk berserikat dan menyampaikan gagasan-gagasannya. Kebebasan sudah datang untuk setiap orang dalam menyampaikan sikap politiknya. Dan tidak ada yang lebih baik dari media dalam menyalurkan hasrat tersebut.<br />Secara sederhana, pendapat ini memang benar. Namun tatkala dipraktekkan, sulit baginya untuk keluar dari kepentingan diri sendiri demi kepentingan publik. Wartawan sebaiknya memisahkan diri dari dunia politik. Ia harus memilih antara kedua ranah tersebut. Alasannya, keduanya memiliki fungsi dan idealisasi yang berbeda. Keduanya tak dapat berjalan seiringan karena tak selamanya kepentingan sebuah golongan politik menyuarakan kepentingan yang lebih besar atau nasional; sementara media yang menjadi kendaraan politik beroperasi secara lebih besar.<br />Media yang berpolitik bisa menyesatkan para pembaca, pendengar, atau pemirsa. Sebab, pemilihan narasumber, pemilihan waktu atau ruang bagi suatu sosok atau peristiwa, serta keseimbangan pelaporan atas suatu fakta akan menjadi bias dengan sengaja. Yang menjadi lawan politik dari pemilik media dengan sendirinya akan tereliminir. Cara pandang politisi dan wartawan terhadap informasi berbeda.<br />Media memang tidak mungkin bersikap apolitis. Begitu juga politik. Keduanya saling membutuhkan. Namun, menurut hemat penulis, biarlah keduanya saling berinteraksi sebagai dua pihak yang sejajar. Jika keduanya berselingkuh, keniscayaan akan bias media justru akan semakin menjadi-jadi. Dan korbannya adalah kebenaran itu sendiri, serta rakyat yang berhak untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kesamaan utama antara politik dan media ada pada hubungannya dengan orang banyak. Kedua ranah tersebut membutuhkan dan dibutuhkan oleh masyarakat, yang anonim, dalam melakukan operasi-operasi rutinnya. Politik berurusan dengan ideologi, dan topik ideologi tentu saja menyangkut kehidupan sosial rakyat. Sementara media adalah jembatan antara topik atau tema yang diangkat dengan rakyat yang tersebar. Secara teoritis, keduanya bisa berjalan dengan harmoni. Media massa bisa memediasi kegiatan politik dari para politisi kepada masyarakat. Dan sebaliknya, media juga bisa memediasi opini, tuntutan, atau reaksi masyarakat kepada para politisi. Media massa adalah ruang lalu lintas bagi segala macam ide-ide yang menyangkut kepentingan orang banyak.<br />Namun demikian, permasalahannya adalah, sejauh apa media bisa bertindak adil atas berbagai kepentingan yang dimediasinya? Ada begitu banyak kepentingan yang terjadi, dan bagaimana media massa menempatkannya secara proporsional? Apa yang menyebabkan sebuah kegiatan politik dari golongan tertentu lebih dikedepankan ketimbang kepentingan politik lain dari golongan yang lain juga?<br />Lebih dari itu, masalahnya bukan hanya terletak pada bagaimana bertindak adil, tetapi juga bagaimana gemuruh aktivitas politik itu bisa selaras dengan empat fungsi media massa, yakni memberikan informasi, memberikan pendidikan, memberikan hiburan, dan melakukan kontrol sosial.<br /><br />Sumber : http://yayansakti.wordpress.com/2008/08/08/marketing-politik-berbasis-riset-dan-datahttp://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-9790271585297799292008-11-23T17:42:00.000-08:002008-11-23T17:51:48.951-08:00Mengayuh Roda KehidupanMengayuh Roda Kehidupan Menggapai Mimpi, tak peduli panas hujan angin dan badai <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXYgQ4IQDFj-rkaWE398Fug7iAOZdU2jA-UOLn0xMYvbbb6ROinlFS0h9sITkr4-BH9EYdMBUVAxBuMxnh4NzsB4sO-QXO2r59yqicAdCfgb5CpFNtpoHnPFUH2mfDZlnk4EgILLD9F0i7/s1600-h/DSC_0112.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXYgQ4IQDFj-rkaWE398Fug7iAOZdU2jA-UOLn0xMYvbbb6ROinlFS0h9sITkr4-BH9EYdMBUVAxBuMxnh4NzsB4sO-QXO2r59yqicAdCfgb5CpFNtpoHnPFUH2mfDZlnk4EgILLD9F0i7/s400/DSC_0112.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5272035238501020338" border="0" /></a>http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-51490511569703886742008-11-23T17:26:00.000-08:002008-11-23T17:40:45.090-08:00Memetik Hasil adalah Proses Panjang Persemaian Kebaikan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinHp8LOn6c-XtWk_TWjEklhq8kBVto4MmApgt6z-Vncsrk0vYs0Z_B2mWgqxXNC3RRVvHZau8AeG4PWEl-25-ZynT5OTun6XrGFUgHOWdciknRhSNXvTNYMwbxkHYwqL9tBaS_wUnJRJT7/s1600-h/DSC_0560.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 400px; height: 265px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinHp8LOn6c-XtWk_TWjEklhq8kBVto4MmApgt6z-Vncsrk0vYs0Z_B2mWgqxXNC3RRVvHZau8AeG4PWEl-25-ZynT5OTun6XrGFUgHOWdciknRhSNXvTNYMwbxkHYwqL9tBaS_wUnJRJT7/s400/DSC_0560.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5272031886781553154" border="0" /></a><br />Apabila kita menanam kebaikan maka Insya allah kita akan memperoleh kebaikan pula, itulah Filosofi Sadar Narima. Hasil yang kita petik adalah proses panjang dari apa yang telah kita tebar dan semaikan dari benih-benih sumbangsih kita kepada masyarakat.http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-59975170663306929732008-10-31T18:48:00.000-07:002009-02-01T18:35:17.752-08:00Sadar Narimo, Dari Penjaga Malam sampai Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJZuUN24MMsWUN8Mb5n5LcDJK2sA7tVCiPgpifa5fCNOys6eZJnnf0OtVuUzfhcAd2c5ft5guOKo6-jYhx5JU_KsjmgfFnvHS8WNnBvzc6QQ16cb5Xyc7P1_Gzc0XSyITqrEHSUk_tpyGZ/s1600-h/100_3126.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJZuUN24MMsWUN8Mb5n5LcDJK2sA7tVCiPgpifa5fCNOys6eZJnnf0OtVuUzfhcAd2c5ft5guOKo6-jYhx5JU_KsjmgfFnvHS8WNnBvzc6QQ16cb5Xyc7P1_Gzc0XSyITqrEHSUk_tpyGZ/s400/100_3126.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5263500833566678002" border="0" /></a><br /> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><br /><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Asmo mowo donga, sebuah ungkapan bijaksana Jawa yang artinya nama seseorang adalah merupakan doa dan ungkapan perasaan yang terdalam serta pengharapan yang kuat dari orang tua, mungkin itulah messages yang dialamatkan orang tua dari Sadar Narima bahwa hidupnya haruslah bisa menyadari dan menerima keadaan apapun yang dihadapinya. Dan sepertinya harapan itu tidaklah terlalu meleset jauh dari apa yang “digadhang-gadhang”.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Pria 36 tahun, Bapak dari Panji Adi Narima dari sang istri Ruli Astiwi ini tinggal di Tegal Donon, Sumberarum, Moyudan Sleman, <span style=""> </span>dalam kesehariannya pria pekerja keras ini lahir dan besar dari sebuah keluarga sederhana dengan 5 orang bersaudara, bahkan diusianya ke 8 tahun telah ditinggalkan selama-lamanya sosok ayahnya Almarhum Ngabdi Tunggal.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Dan dari sinilah perjuangan panjang dan berlikunya untuk menapaki hari-hari yang penuh dengan rintangan dan perjuangan dilaluinya, namun itu semua dilakoninya bersama keluarga besarnya sebagai sebuah batu ujian dari Allah untuk mencapai sebuah tingkatan yang lebih mulia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Hari-harinya dilalui dengan kerja keras serta belajar dengan tekun, SDnya di SDN Setran diselesaikan dengan lancar dan melanjutkan ke MTS Negeri Godean serta lulus pada tahun 1987 dengan predikat, namun kehendak keadaan mengharuskannya untuk menunda keinginan Sadar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi hal ini karena ketiadaan biaya, sementara dua kakak dan dua adiknya pada saat bersamaan juga harus sekolah.<span style=""> </span>Dari kondisi inilah kesadarannya tumbuh secara kuat untuk bisa memperoleh biaya dengan cara kerja keras namun halal meskipun harus menyediakan tenaganya untuk tetangga untuk sejumlah imbalan uang. Hasilnya kemudian diwujudkannya untuk membeli sebuah sepeda dan dari sepeda digunakannya untuk mulai menggelindingkan jalinan roda rezeki yang lain untuk berdagang secara kecil-kecilan mulai dari menyetor telur ayam, ayam kampong, beras dan segala hal yang berhubungan dengan warung makan di Yogya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Setahun kemudian 1988 Sadar mulai masuk ke jenjang MAN I Yogyakarta<span style=""> </span>dan selanjutnya 18 kilometer jalanan ia arungi bersama sepeda kesayangannya dari Donon ke MAN I Yogya, simbah peluh, panas matahari, deraan hujan adalah hal menjadi teman yang senantiasa mengiringi ayunan roda-roda sepeda kehidupannya yang senantiasa menggelindingkan harapan dan asa.<span style=""> </span>Kehidupannya selaku siswa dan selaku pebisnis berjalan seiring sejalan, tidak sedikit rintangan bahkan ejekan, cemooh dari teman-temannya namun itupun tidak menyurutkan semangatnya, bahkan banyak pula yang bersimpati dengan perjuangan hidupnya dan hasilnya MAN I berhasil ditamatkannya dengan sukses.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Namun kenginannya untuk kuliah masih juga terbentur kenyataan biaya, dan ketika sebuah kesempatan untuk menjadi penjaga malam di studi STupa, Arsitektur UGM dari seorang tetangganya, meski hanya dengan upah Rp.25.000 perbulan dilakoninya dengan sepenuh hati. Tugas dimalam hari<span style=""> </span>sebagai penjaga studio itupun disambi dengan membaca berbagai buku untuk persiapan masuk ujian PTN tahun berikutnya, disiang haripun dilakoninya dengan tetap berbisnis dengan berbagai kebutuhan warung makan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Tahun 1992 setelah setahun menjadi penjaga studio stupa UGM, akhirnya Sadar bisa diterima di IAIN Sunan Kalijaga Jurusan Pengadilan Agama Fakultas <span style=""> </span>dan tahun berikutnya 1993 iapun diterima di Fakultas Hukum UGM, sebuah prestasi yang membanggakan apalagi untuk ukuran anak desa kebanyakan seperti dirinya, sungguh sebuah anugerah yang besar dari Allah SWT.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kesibukan kuliah didua tempat inipun juga masih disambung dengan kerja kerasnya berjualan lele dumbi dan beras, seiring berjalannya waktu kerja keras itupun membuahkan hasil antara lain sepeda motor untuk memperluas kegiatannya , bahkan tahun 1995 berama keluarga besarnya iapun merintis usaha penggilingan padi dan warung makan Tamba Kangen di Timur RS PKU Muhammadiyah Nanggulan Kulon Progo, Foto Kopi dll. Bahkan sampai sekarangpun Sadar<span style=""> </span>sering bisa ditemui diwarung Tamba Kangen disela kesibukannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Gelar SAgpun akhirnya diraihnya dari IAIN Sunan Kalijaga dan Sarjana Hukum dari UGM menyusul pada 1 Desember 2004.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Riwayat Organisasi, Merangkak dari Bawah sampai mengemban Amanah di Kursi Dewan.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Perjalanan hidup seseorang adalah sebuah proses panjang dari berbagai mozaik peristiwa yang terangkai menjadi sebuah untaian sejarah, namun terkadang pula kita tidak melihat proses itu secara utuh, kadang hanya melihat hasil akhir dan buah dari proses tersebut dan terkadang tidak tahu proses input dan berbagai dinamika yang menghasilkan output sebagaimana yang dialami Sadar, output saat ini adalah hasil dari berbagai rintisan yang telah dilaluinya sejak remaja dari berbagai pengalaman dan gemblengan organisasi social kemasyarakatan maupun keagamaan yang digelutinya.<span style=""> </span>Jadi bukan lahir dari sebuah proses dadakan, karbitan namun benar-benar dirintis dari bawah dan secara alamiah memang telah teruji dan memang layak untuk bertahan dan survive.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Riwayat organisasi secara non formal adalah aktifitasnya dalam kegiatan Kajian Keislaman bersama teman-teman sebayanya di Masjid Donon, kemudian secara formal di Pemuda Muhammadiyah Ranting Donon dan beberapa lama menggeluti Islam di Pesantren Kedung Banteng dibawah asuhan Kyai Sobari.<span style=""> </span>Semenjak di MTSN Godean di 1984 PII ( Pelajar Islam Indonesia ) sudah dikenalnya sampai lulus MAN I. Phashadja Mataram juga menjadi pelabuhan kegiatannya yang lain disamping di Pemuda Muhammadiyah Cabang Moyudan dan Pimpinan DAerah Pemuda Muhammadiyah Sleman sampai sekarang, bahkan ia menduduki Ketua Bidang Hikmah, Hukum, HAM dan Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Sleman 2005-2010 serta Sekretaris Lembaga Hukum dan HAM Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sleman 2005-2010.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Era Reformasi dan berdirinya partai baru, Sadar sebagai Aktifis Pemuda Muhammadiyah diberi amanat sebagai ketua DPRt PAN Sumberarum dan pada Muscab DPC PAN Moyudan tahun 2000 terpilih sebagai ketua DPC PAN Moyudan.<span style=""> </span>Aktifitasnya yang tinggi dalam kemasyarakatan maka dalam pengisian anggota BPD ( Badan Perakilan Desa ) Sumberarum, Sadarpun terpilih dan mengisi Pokja Pemerintahan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Akhirnya Sadar Narimo dengan perjuangan bersama rekan dan semua komponen masyarakat bisa menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sleman pada tahun 2000 dari daerah pemilihan Sleman VI mewakili PAN.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Selama<span style=""> </span>menjadi anggota Dewan Sleman, Sadar berupaya untuk mencermati dan mengkriitisi berbagai kebijakan eksekutif di Sleman, karena dirasanya masih banyak kebijakan yang kurang tepat maka seorang anggota legislative harus lebih peka dan jeli dalam melihat berbagai permasalahan, ekonomi, social, politik budaya yang berkembang dimasyarakat. Apabila eksekutif dan legislative bisa lebih dekat dengan masyarakat maka berbagai kebijakan itu akan lebih menjawab berbagai permasalahan dibawah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Sebagai seorang anggota Dewan dari Partai Amanat Nasional yang lahir dari rahim reformasi dan dibidani oleh Muhammadiyah, maka bagi Sadar konsistensinya adalah sebagai anggota<span style=""> </span>dewan yang boleh dan wajib untuk dikontrol baik oleh partainya maupun masyarakat yang diwakili dan memilihnya. Anggota Dewan harus bisa menunjukkan tanggungjawabnya sebagai wakil rakyat, melalui kerja keras dan bersikap tegas, cerdas, bermoral dan dapat dipercaya dalam proses-proses pengambilan kebijakan yang menyangkut public (orang banyak).<span style=""> </span>Dengan demikian anggota dewan layak dijadikan contoh dalam melakukan proses-proses politik bagi kader partainya dan juga menjadi contoh yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Salah satu Tolok ukur keberpihakan kepada kepentingan public dari seorang Sadar Narimo dalam kapasitasnya selaku anggota Dewan dapat dilihat dari seberapa banyak wacana yang disampaikannya berada dalam ranah public, dalam hal ini media massa berupa media cetak atau paling tidak pernah mengisi lembaran ranah wacana public di media massa, seberapapun dan sekecil apapun kontribusinya dan dalam catatan terdapat sekitar 60-an catatan media (selengkapnya bisa diakses di <a href="http://www.sadarnarimo2009.blogspot.com/">www.sadarnarimo2009.blogspot.com</a> ) dengan berbagai variasi wacana yang beredar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Ujian demi ujian hidup telah dilalui dan Insya Allah Sadar lulus, bahkan ketika harus melakukan pergantian antar Waktu ( PAW) dengan H. Hadi Suprapto dari Godean pada pertengahan 2007 pun bisa diterima dengan lapang dada, “ Insya Allah<span style=""> </span>ini adalah ujian bagi saya untuk naik kelas yang lebih baik lagi” itu tekadnya pada sebuah kesempatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Jadi, secara kualitas pribadi seorang Sadar Narimo bisa dikatakan telah “lulus” dalam ujian kehidupan baik ketika sedang dalam kesusahan maupun ketika sedang diuji dalam kesenangan, kedudukan dan sebagainya.<span style=""> </span>Itulah sosok yang mempunyai integritas dan kosistensi serta dedikasi dan kerja keras untuk memberikan yang terbaik potensi dirinya kepada masyarakat melalui peran-peran politiknya sebagai seorang Calon Anggota Legislati DPRD Propinsi DIY mewakili Daerah Pemilihan Sleman.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-40119181718602877952008-08-29T21:10:00.001-07:002009-02-11T18:30:30.778-08:00Rekam Jejak Media Kinerja Sadar Narimo di DPRD Sleman , Komisi A<b><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></b> <p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><span style=""> </span><span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">…………………….. Ke</span><b style="color: rgb(255, 0, 0);">SADAR</b><span style="color: rgb(255, 0, 0);">an adalah </span><b style="color: rgb(255, 0, 0);">MATAHARI</b></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; color: rgb(255, 0, 0);" align="center"><span style="font-size:130%;"><span lang="EN-US">Kesabaran adalah bumi</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; color: rgb(255, 0, 0);" align="center"><span style="font-size:130%;"><span lang="EN-US">Keberanian menjadi cakrawala</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; color: rgb(255, 0, 0);" align="right"><span style="font-size:130%;"><span lang="EN-US">Dan perjuangan adalah pelaksanaan dari kata-kata …………………</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span lang="EN-US">( Paman Doblang, WS Rendra dan Kantata Takwa )</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, itu sebuah peribahasa yang acap kita dengar, seseorang akan diingat dan apabila dia memang memiliki kontribusi dan pengabdian kepada masyarakat, apalagi dalam perannya sebagai seorang Anggota Dewan, terlebih lagi dari Fraksi PAN ( Partai Amanat Nasional ) yang dalam banyak hal dianggap sebagai sebuah haraPAN besar untuk menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.</span></p><span lang="EN-US">Ternyata Fraksi PAN DPRD Sleman masih memiliki cukup integritas, kalaupun tidak semua, masih ada beberapa yang bisa “berkokok”, paling tidak bisa bersuara diberbagai media lokal Sleman maupun Jogja.</span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Mungkin penggalan puisi diatas bisa menjadi sebuah gambaran dari seorang Sadar Narimo ditengah kiprahnya dan tentunya itu juga tumbuh dari sebuah keSADARan sebagai seorang Hamba Allah SWT yang mencoba untuk maju ke depan, mengemban amanah dan memperjuangkannya untuk Insya Allah sebuah tujuan yang tidak hanya duniawi semata namun terlebih sebuah pertanggunganjawaban nantinya di hadapan Sang Maha Kuasa Allah Azza wa jalla amien ……….</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Salah satu<span style=""> </span>alat ukur yang sederhana adalah seberapa sering seorang anggota Dewan muncul di media, tentu saja bukan yang terkait dengan “prestasi memalukan” tadi, tapi bagaimana ia memerankan tugas pokok dan fungsinya selaku komponen yang memperjuangkan kepentingan masyarakat serta Corong Partai. Senyampang yang bisa kami peroleh rekam jejaknya di berbagai media massa cetak, terutama apa yang telah public Sleman catat dari Kinerja Sadar Narimo selaku anggota FAN dan Wakil Ketua Komisi A ( Hukum dan Pemerintahan ) DPRD Sleman Komisi A adalah beberapa berikut diantaranya :</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Kamis Wage 14 Oktober 2004, “Gusar, Dewan Panggil eksekutif Bahas Khusus Lowongan PNS” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Tidak jelasnya agenda pembukaan lowongan mendorong dewan ikut bersikap, disasari kenyataan banyak munculnya gejala di masyarakat trkait kabar adanya lowongan, dewan memanggil eksekutif.<span style=""> </span>Anggota FAN Sleman, Sadar Narimo menyesalkan intervensi pemerintah pusat ke daerah sampai sekarang masih terjadi. Disisi lain ia mengaku khawatir muncul usra sumbang dari masyarakat Sleman bila penialain dilakukan oleh pemerintah pusat.</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Jum’at Kliwon 15 Oktober 2004, “FAN Minta dikontrol Wartawan”</span></b><span lang="EN-US"> </span></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Asiyah Rais menyatakan perlu adanya mekanisme baru dalam penyampaian pandangan fraksi atau policy yang<span style=""> </span>menjadi sumber berita, sementara Sadar Narimo mengaku cukup terakomodasi aspirasi politiknya lewat media massa, setidaknya fungsi control anggota dewan terhadap kinerja eksekutif cukup terbantu dengan persoalan yang dilansir di media.</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Selasa Kliwon 14 Desember 2004, “Pemdes Bantah Soal Ujian Bocor, Hari ini Test Pamong Desa”<span style=""> </span></span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Santer beredar soal ujian telah bocor ke pendaftar tertentu dan ini dipertanyakan pendaftar yang mempertanyakan kerahasiaan soal yang akan diujikan, rekruitmen formasi pamong desa juga sarat praktik KKN. Hal ini dibantah oleh Pemkab Sleman yang menyatakan tidak ada bocoran soal dan titip calon pamong desa. Sekretaris FAN DPRD Sleman Sadar Narimo menyatakan dalam seleksi pamong ini FAN akan sangat serius mencermati penilaian.</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Kamis Legi, 25<span style=""> </span>Desember 2004, “Banyak Peserta Test Mangkir, Minder Akibat Persaingan Sangat Ketat”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Terkait pengisian CPNS di Pemkab Sleman Menurut Sadar Narimo, setelah dilakukan pendalaman dari uji petik di enam lokasi test, peserta yang mangkir adalah mereka yang berlatar belakang pendidikan manajemen. Dugaan yang muncul, ketidakhadiran tersebut karena begitu banyaknya persaingan untuk disiplin ilmu tersebut, dengan rasio mencapao 1 : 70 orang)</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Selasa Kliwon 11 November 2004, “FAN Acungi jempol Kapolres Sleman, Usai lebaran Totor Harus ditertibkan” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Sadar NArimo, Sekretaris FAN menyayangkan pengambilalihan para tersangka Bandar totor yang diamankan di POlda DIY, namun disisi lain memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja Kapolres Sleman untuk memberantas penyakit masyarakat).</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Selasa Kliwon 4 November 2004, “Dewan Sleman Kurang Sreg Soal Rencana Pembuatan Perda Air olehPropinsi” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Sekretaris FAN Sadar Narimo Sag menyatakan rencana itu tidak bisa diwujudkan tanpa melibatkan pihak Sleman. Soal pengelolaan air sudah diatur dalam UU 7/.2004 tentang sumber daya air sehingga timbul hak dan kewajiban bagi masyarakat.</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Selasa Kliwon 29<span style=""> </span>Oktober 2004, “Pansus Minta Penerapan AKU 2005 Ditunda, Sadar : Perhatikan Aspirasi Warga” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pansus menilai kebijakan yang dituangkan dalan APBD harus sesuai dengan aspirasi warga Sleman. Menurut Sadar Narimo, eksekutif un masih diperlukan waktu lagi untuk mempelajari aspirasi warga terhadap arah kebijakan tersebut.</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Selasa Paing 21 Desember 2004, “Dewan Setuju Usulan Mobnas, Minta PP 24/2004 Diubah” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sadar Narimo mengaku setuju dengan usulan Bupati tersebut, namun jika pelaksanaannya nanti menyimpang saya tidak sepakat).</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Kamis Wage 14 Oktober 2004, “Dewan Minta Penjelsan Soal Lowongan PNS” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sadar Narimo menyatkan bahwa Pemkab Sleman belum bisa memberikan kepastian kapan pembukaan PNS dilakukan.<span style=""> </span>Soal penerimaan PNS semuanya menunggu Juklak dari pusat termasuk penyediaan soal, koreksi dan penentuan hasil. Hal ini memang tidak sesuai dengan semangat otonomi daerah, karena seharusnya Pemkab diberikan kewenangan dalam masalah penerimaan PNS ini.</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Jum’at 29 Oktober 2004, “ Pemkab jangan Terburu Tentukan Kebijakan Umum”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pansus DPRD Sleman meminta pihak eksekutih atau Pemkab Sleman agar tidak terburu-buru dalam menentukan arah Kebijakan Umum tahun 2005.<span style=""> </span>Menurut Sadar Narimo, arah kebijakan umum itu sangat penting karena selain untuk mempelajari aspirasi masyarakat juga untuk mempelajari draft arah kebijakan umum yang disampaikan eksekutif.<b> </b></span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Selasa Kliwon 14 Deseber 2004, “500<span style=""> </span>Peserta Rebut 22 Lowongan Pamong Desa. Seleksi Pamong Desa, Selasa 14/2 Ini”.</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Banyaknya jumlah<span style=""> </span>Pamong desa yang mendaftar menunjukkan minat yang tinggi dari masyarakat untuk mengabdikan diri menjadi pelayan masyarakat. Sekretaris FAN DPRD Sleman, Sadar Narimo, mengatakan bahwa untuk menghasilkan pamong desa yang berkualitas baik, maka kerahasiaan soal ujian harus dijaga hingga penentuan hasil test. Bila kualitas pamong desa semakin baik maka harus diimbangi dengan kedisiplinan, rasa pengabdian dan mampu menjadi teladan bagi masyarakat.</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Kedaulatan Rakyat, Kamis Wage 14 Oktober 2004, “Terkait Penerimaan PNS, Dewan Perjuangkan Lulusan SLTA”.</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Anggota FPAN DPRD Sleman Sadar Narimo Sag membenarkan bahwa masalah penerimaan PNS tampakya bakal diambil oleh oleh pemerintah pusat, juha diusulkan ke pusat kemungkinan menerima lulusan SLTA atau sederajat.<span style=""> </span>Dewan menginginkan agar transparansi dalam penerimaan ini ditegakkan.</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Kedaulatan Rakyat, Kamis Wage 28 Oktober 2004, “Dipertanyakan, THR Pamong dan BPD”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Menurut Sleman Sadar Narimo Sag<b> </b>masalah THR untuk Pamong Desa dan BPD sebenarnya sudah mengemuka dalam penjaringan aspirasi masyarakat beberapa waktu lalu, namun sayangnya dalam dengar pendapat tersebut belum ada kepastian soal permintaan ini.</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Kedaulatan Rakyat, Sabtu Kliwon 30 Oktober 2004, “Dikhawatirkan Ganggu Kinerja Pimpinan, Rangkap Jabatan di Dewan Dipersoalkan”. </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag<b>, </b>mengakui rangkap jabatan tersebut bakal menimbulkan jerancuan khususnya soal rapat koordinasi<span style=""> </span>pimoinan. Sehingga sebaiknya memang harus ada yang dilepas.</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Kedaulatan Rakyat, Jum’at Pahing 26 Desember 2004, “Panitia Musnahkan Soal Ujian CPNS”.</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, mengaku salut pada kinerha panitia seleksi CPNS Sleman sehingga pelaksanaan ujian bisa berjalan dengan lancar.<span style=""> </span>Panitia Seleksi CPNS Sleman melakukan pemusnahan soal-soal ujian yang telah digunakan untuk ujian tertulis untuk menghindari penyalahgunaan soal yang sudah terpakai lagi.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="16" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Rabu Wage 12 Januari 2005 “Pemkab lelang Kendaraan Rusak”.</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pemkab Sleman akan melakukan lelang batang inventaris berupa mobil dan sepeda motot, alat berat dan barang kantor yang sudah rusakdan menghibahkan yang masih baik meliputi 22 unit mobil, 19 unit motor, 9 alat berat 9 unit alat kantor.<span style=""> </span>Menurut Wakil Ketua Komisi A dan Sekretaris FAN DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, Komisi A meminta penjelasan dan konfirmasi mengenai pelelangan barang inventarus dan jika permohonan lelang disetujui maka Dewan mengharapkan agar calon pembeli mencermati kondisi barang yang akan dibeli.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="17" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Selasa Legi 8 Februari 2005, “ Sudah dianggarkan di APBD 2005” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kengininan pihak dukuh dan dewan agar dana tunjangan kesejahteraab tampaknya bajak disetujui. Dalam rancangan APBD 2005 muncuk pos kesejahteraan bagi Kepala Dukuh.<span style=""> </span>Menurut Sekretaris FAN DPRD Sleman, Sadar Narimo Sag. SH pihaknya akan memperjuangkan mengingat arti pentingnya tersebut bagi para Dukuh, yang notabene penghasilannya rendah dan harus banyak mengeluarkan biaya operasional dan social. Dimasukkannya Pos Tunjangan Kesejahteraan Dukuh dalam APBD 2005 sebagai angin segar bagi kalangan dukuh.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="18" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Kedaulatan Rakyat, Jum’at Pahing 8 Februari 2005, “ Dukuh Diusulkan Dana Taktis”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pemkab Sleman sudah saatnya memikirkan biaya penunjang operasional dan dana taktis untuk para dukuh, karena ternyata penghasilan para dukuh sangat minim sementara biaya sosialnya sangat besar sehingga banyak dukuh<span style=""> </span>yang hidupnya pas-pasan. <b><span style=""> </span></b>Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman, Sadar Narimo Sag. SH .mengusulkan dukuh-dukuh bisa diberi tunjangan operasional khusus diluar insentif rutin bulanan, mengingat banyaknya biaya operasional yang dikeluarkan untuk melaksanakan fungsi pemerintahan dan pembangunan di pedesaan</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="19" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Senin Pahing, 14 Februari 2005, “Tinjau Status Arlen”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman, Sadar Narimo Sag. SH<b> </b>kembali mempersoalkan status PNS yang disandang Arlen, karena diduga melakukan penggelapan dana operasional Panwaslu Sleman 2004.. Setidaknya Pemkab Sleman mesti segera meneliti dan meninjau ulang status PNS.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="20" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Sabtu Pahing 15 Januari 2005, “Pengadaan Buku Langgar Kaidah, Balai Pustaka Beri Diskon 5 Milyar Lebih” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pengadaan buku wajib bagi siswa SD- SMA dengan pemesanan langsung kepada PT. Balai Pustaka mengundanng protes, selain tanpa proses lelang juga proyek tersebut dinilai tidak transparan. Menurut Wakil Ketua Komisi ADPRD Sleman, Sadar Narimo Sag. SH menilai pengadaan buku tersebut melanggar kaidah system pengadaan barang<span style=""> </span>pemerintah, kenapa yang ditunjuk hanya PT. Balai Pustaka saja, sementara<span style=""> </span>produsen buku-buku pelajaran berkualitas tidak hanya satu di Indonesia, ada apa dibalik itu ?.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="21" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas, Rabu Wage 22 Maret 2005 , “DPRD : PSS Jangan Gantungkan APBD ”.</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Beberapa fraksi mempertanyakan penggunaan dana<span style=""> </span>PSS sebesar Rp. 7,6 Milyar, menurut Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag menegaskan bahwa pencairan dana untuk PSS dilakukan secara bertahap dan memberikan kewajiban kepada pengurus PSS untuk melakukan laporan pertanggungjawaban secara berkala (triwulan). Kedepan PSS diharapkan mandiri dan tidak menggantungkan APBD Sleman semata.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span style=""> </span></span></b></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="22" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Sabtu Pahing, 26 Maret 2005, “ Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Jadi Prioritas APBD ” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Menurut Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, dari gambaran RAPBD 2005 bahwa Pendapatan Asli Daerah belum bisa diandalkan sebagai pendapatan utama Sleman, untuk itu eksekutif diminta untuk melakukan inventarisasi dan optimalisasi maksimal potensi sumber-sumber pendapatan Sleman dan melakukan efisiensi Anggaran pada sector belanja operasional, pemeliharaan, perjalanan dinas, ATK dll sampai 20%, karena masih banyak pos lain yang perlu ditingkatkan alokasi anggarannya.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></b></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="23" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Senin Legi, 4 April 2005. “ Tunjangan Penghasilan Pamong Dinaikkan “</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kenaikan Tunjangan Pamong Desa dan dukuh disetujui DPRD Sleman dalam RAPBD 2005 dalam TPAPD hal ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja pelayanan dukuh kepda masyarakat, demikian disampaikan Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag,<span style=""> </span>Penambahan DAKD terlihat semula hanya<span style=""> </span>Rp. 2,03 milyard menjadi Rp. 4,03 Milyard.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="24" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Buletin Tampan, PAN Sleman, Edisi IV, 2005 “ Perjuangan Menggolkan Anggaran Rp. 200 Juta Untuk NU dan Muhammadiyah:</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">DPRD Sleman berhasil menggolkan anggaran pemda untuk 2 ormas Islam terbesar di Sleman yaitu<span style=""> </span>Nu dan Muhammadiyah, masing-masing Rp. 200 juta, meskipun ada pihak lain yang menyuarakan dipublik merekalah yang bisa mengegolkan hal tersebut, padahal dalam pembahasan mereka justru<span style=""> </span>berpihak untuk mengegolkan kepada jaringan mereka, hal ini perlu dicermati oleh public Sleman Tegas Sadar.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="25" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Selasa Pahing, 5 April 2005. “ Dukuh MenDapat Tunjangan Ganda “</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kenaikan Tunjangan dukuh diharapkan bisa meningkatkan kinerja pelayanan dukuh kepda masyarakat, demikian disampaikan Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag,</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="26" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Jum’at 20 Mei 2005. “ BPD Pernah Menolak, Kasus Sinduadi Menjadi Bom Waktu “.</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pelepasan tanah kas desa Sinduadi ternyta perbah ditolak keras oleh BPD setempat dan berwujud surat penolakan resmi kepada Bupati, Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, menilai kejadian ini akan menjadi preseden buruk dan ini akan menjadi bom waktu yang sewaktu0waktu meledak, karena secara esensi Perda Propinsi DIY no. 5/1985 sebetulnya mempersulit pelapasan tanah kas desa<span style=""> </span>dan setuju dilakukan audit untuk melihat potensi kerugian Negara.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="27" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Senin 16 Mei 2005, “ Dijual Dibawah Harga Pasar, Tanah KAs Desa Sinduadi Berkurang “.</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">TAnah kas desa Sinsuadi berkurang 33 ribu meter persegi dan dijual kepada pihak ketiga dengan harga dibawah harga pasar, khususnya di daerah Plemburan dengan harga jual Rp.750ribu-800ribu, namun dilepas dengan harga Rp. 450 ribu. Lepasnya tanah desa ini mengundang reaksi keras DPRD Sleman, Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, mengaku heran dengan lepasnya tanah tersbeut ke PT. Formula Line padahal sebelum Pjs Lurah Sinsuadi dan BPD pernah meminta Dewan untuk membantu mencegah pelapsan tanah tersebut.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="28" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Rabu Kliwon 13 April 2005,” PKL Perlu Dilibatkan” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Relokasi PKL di Manggung CCatur Depok yang sepi, dengan bangunan yang menelan biaya ratusan juta rupiah tersebut kondisinya memprihatinkan, Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, menyatatakan bahwa PKL pernah bertemu Dewan untuk bisa dilibatkan dalam persoalan tersebut.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="29" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Sabtu<span style=""> </span>Kliwon 2 Juli 2005,” Jadwalkan Klarifikasi ke Dewan Propinsi, Komisi A Bertekad Tuntaskan Kasus Tanah Sinduadi” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kasus tanah kas desa Sinduadi kembali mencuat Komisi A DPRD Sleman bertekad menuntaskan persoalan pelepasan tanah 3,3 hektar tersebut. Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, mengatakan “Komitmen kita tetap sama, kasus tersebut harus kita ungkap secara lengkap dan tuntas, yaitu dengan penelusuran proses<span style=""> </span>sejak awal dan mengingat hal tersebut terkait dengan kewenangan Pemprop DIY, maka komisi A DPRD Sleman akan menjadwalkan klarifikasi ke Dewan Propinsi”.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="30" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Kedaulatan Rakyat 13 Agustus 2005 ” Sudah 6 Bulan Belum Dibayarkan, Guru Honorer Tanyakan Uang Insentif |”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag mengaku mendapat banyak keluhan dan pengaduan dari para guru honorer Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag menyangkut insentif yang sudah lama belum mereka terima. Pemkab Sleman sebaiknya segera mencairkan insentif guru honorer tersebut terlebih PNS belum lama ini mendapatkan gaji ke 13.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="31" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, 15 Agustus 2005 ” Honor Guru Honorer Belum Turun|”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, mengatakan banyak mendapat keluhan dari para guru honorer dalam berbagai kesempatan penjarinngan aspirasi tentang insentif guru honorer yang belum turun sampai Agustus 2005, padahal APBD Sleman sudah diketok Maret 2005. Diharapkan agar segera bisa dicairkan untuk membantu meringankan kebutuhan keluarga tenaga honorer.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="32" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, 20 Agustus 2005 ” DRD : Pamong Malas, Tindak !”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Agar bisa memberikan layanan kepada masyarakat yang lebih baik, Lurah Desa di wilayah Sleman diminta dapat bertindak tegas terhadap pamong desa yang malas bekerja atau sering tidak masuk kerja. Hal ini disamkaian Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, berkait dengan banyaknya aduan masyarakat tentang hal tersebut.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="33" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Kedaulatan Rakyat 27 Agustus 2005 ” Soal Tambahan Penghasilan Pamong, SAdar : Setuju Asal Tak ada Penyunatan|”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, mendukung langkah BAgian Pemdes Kab. Sleman memberi tambahan tunjangan aparat pemerintah desa sebagai motivasi untuk peningkatan melayani masyarakat.<b> </b></span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></b></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="34" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Senin 29 Agustus 2005 ” Soal DAKD 2005 : Komisi A Stop Polemik !”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, SH mengatakan DAKD ( Dana Alokasi Khusus Desa ) 2005 tidak berkurang hanya bergeser dimata anggaran lain dan itu untuk peningkatan kesejahteraan pamong, hal ini tidak menjadi masalah asal dana tersebut kembali ke desa dan hal ini sudah dibahas di Komisi A DPRD Sleman.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="35" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Selasa Wage 29 Agustus 2005 ” Komisi A Bertekad Awasi<span style=""> </span>DAKD,Berencana Panggil Kabag Pemdes”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, SH mengatakan DAKD ( Dana Alokasi Khusus Desa ) yang cair senilai 2 Miliar yang diterima semua desa di Sleman akan diawasi jangan sampai ada kebocoran, apalagi penyunatan. Hal ini dikarenakan ternyata ada perbedaan dari semula plot DAKD sebesar Rp. 3,4 miliar sebagaimana yang disepakati bersaama Dewan ternyata Rp. 1,4 Miliar dialihkan ke TPAPD ( Tunjangan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa ).<span style=""> </span>Hal ini akan dikawal dan dikiritisi Komisi A sampai ke desa dan pamong secara acak.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="36" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Selasa 6 September 2005 ” Dewan Segera Panggil Kabag Pemdes , Soal Pengalihan Anggarn DAKD”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, SH<span style=""> </span>mengatakan Komisi A akan memanggil KAbti Bowo Leksono Selaku Kabag Pemdes terkait dengan pengalihan<span style=""> </span>DAKD ( Dana Alokasi Khusus Desa ) sebesar rp. 1,4 miliar ke pos anggaran TPAPD ( Tunjungan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa ). Pengalihan diluar kesepakatan dalam rapat kerja TAE ( Team Anggaran Eksekutif ) dengan panitia Anggaran Dewan.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="37" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Kedaulatan Rakyat, Rabu Wage 14 September 2005 ” Terkait Penerimaan CPNS, Pelamar Difabel Dapat Perhatian Khusus|”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag<b> </b>meminta agar eksekutif lebih berhati-hati saat membuka penerimaan CPNS, khususnya untuk pelamar kalangan difabel.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="38" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Rabu Pahing 12 Oktober 2005, “Itu Melanggar UUD 1945” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua<span style=""> </span>FPAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH mengaku bingung dengan hilangnya dokumen pemeriksaan BPK, hal ini harus diusut tuntas. Mengacu UUD 1945 pasal 23 setiap hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR RI, DPS RI dan DPRD untuk ditindaklanjuti yang artinya secara kelembagaan DPRD harus menindaklanjuti temuan BPK tersebut dan jika yang terjadi adalah dokumen yang ketlingsut itu berarti kita telah melanggat amanat UUD 1945. Dan jika ada unsure kesengajaan maka yang melakukan akan berhadapan dengan risiko hokum.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="39" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Rabu Wage 19 Oktober 2005, “Kejari akan Koordinasi dengan Kejati, Komisi A berencana Tagih Tim 9” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kasus pelepasan Tanah Kas Desa Sinduadi seluas 3,3 hektar yang potensial merugikan Negara Rp. 9 miliar sebagaimana diungkap Wakil Ketua LOD DIY Budi Santoso SH. LLM direspon cepat Kepala Kejari Sleman Antony Soediharto SH. M. Hum Sn dan akan mengkoordinasikan hal tersebut dengan Kejati DIY.<span style=""> </span>Wakil Ketua<span style=""> </span>FPAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH menyatakan akan memanggil kembali Tim 9 yang beranggotakan 9 orang pejabat pemda yang bertanggung jawab atas pelepasan tanah tersebut. Pemanggilan ini sebagai konsistensi Komisi A yang mencurigai adanya ketidakberesan dalam proses pelepasan tanah kas desa Sinduadi tersebut.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="40" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Selasa Kliwon <span style=""> </span>25 Oktober 2005, “Hambat Pembinaan Karir Pegawai” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Promosi dan Mutasi Pejabat Eselon II dan III yang dilakukan Bupati Sleman Ibnu Subiyanto belum sepenuhnya mencerminkan pola pembinaan karis pegawai di lingkungan Pemkab Sleman, sebab masih ada sejumlah jabatan strategis yang masih lowong dan hanya diisi oleh PJs atau Status pelaksana harian. <span style=""> </span>Wakil Ketua<span style=""> </span>FPAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH menyatakan PJS itu kepanjangannya adalah pejabat sementara ataukah pejabat seterusnya. Membiarkan jabatan lowong cukup lama, kurang menguntungkan dan cenderung menghambat pembinaan karir pegawai.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="41" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Kedaulatan Rakyat, Rabu Legi 26 Oktober 2005 , “ Sebagian Berlatar Belakang S2, Seratus Lebih Pelamar Ikut Seleksi Pamong Desa”.<o:p></o:p></span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua<span style=""> </span>FPAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH yang ditemui seusai memantau pelaksanaan ujian menilai secara keseluruhan pelaksanaan ujian tulis calon pamong berjalan tertib dan lancar, di 19 Desa hal ini karena di Pemkab Sleman sudah berlangsung untuk ketiga kalinya dan dari sini nampak minat menjadi pamong Desa cukup besar.<b><o:p></o:p></b></span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="42" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Kamis Wage 8 November 2005, “ Harga Tanah Pengganti Rp.200 Ribu Per Meter”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Komisi A DPRD Sleman yang meninjau lokasi tanah pengganti dalam kunjungannya dissertai sejumlah staf pemkab dan Pertanahan Sleman, namun tidak ada seorangpun anggota tim 9 yang ikut serta. Wakil Ketua<span style=""> </span>FPAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH dan Sekretaris Komisi A Endang S BAroto, usia peninjauan Sadar mengakui nilai strategis tanah pengganti itu jauh dibawah harga tanah<span style=""> </span>di Purwosari dan ini akan menjadi catatan di Komisi A.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="43" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Rabu Kliwon 9 November 2009, “ Sadar Pertanyakan Penunjukan Aprilia”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Setelah menolak anggaran advokasi hukum bagi pejabat yang tersandung korupsi Rp 300 Juta, Dewan S;eam menyoal penunjukan Aprilia Supaliyanto SH sebagai kuasa hokum Pemkab Sleman. Wakil Ketua<span style=""> </span>FPAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH mempertanyakan kaitan tersebut padahal selama ini Pemkab tidak sedang menghadapi gugatan dan Sadar berjanji akan mengklarifikasikan hal tersebut dengan Assekda III Djoko Handoyo.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="44" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Senin Kliwon 14 November 2005, “Kepastian Tanah Pengganti Disoal ” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Klarifikasi dari Pemkab Sleman kasus tukar guling kas Desa Sinduasi terus menggelinding, Komisi A DPRD Sleman tetap akan memanggil Tim 9, sementara itu Wakil Ketua<span style=""> </span>FPAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH meski memberi apresiasi kepada Sekkab Sleman yang memberikan klarifikasi ke LOD DIY, namun Sadar juga terkejut dengan adanya selisih luas tanah yang tertuang dalam Keputudan Gubernur DIY Nomor 32/IZ/2003 tertanggal 29 Oktober 2003 dengan realisasi seluas selisihnya 1.772 meter persegi.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="45" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, <span style=""> </span>Kamis Pon 17 November 2005, “Komisi A DPRD Sleman segera Panggil Tim 9 ” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kasus tukar guling kas Desa Sinduasi terus memanas, Komisi A DPRD Sleman tetap akan memanggil Tim 9, sementara itu Wakil Ketua<span style=""> </span>FPAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH menyatakan:<span style=""> </span>“ Kami akan mengagendakan memanggil tim 9 dan kami harapkan tim 9 bisa bersikap kooperatif dengan memenuhi panggilan kami, agar tidak terjadi prasangka-prasangka public yang dapat merugikan semua pihak”.</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Kompas, Kamis, 24 November 2005, “ Tanah Kas Desa, Pengganti Tanah Kas Desa Sinduadi Disiapkan”.</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Pengadaan Tanah, Drs. Sukamto ( Kepala Kantor Pertanahan Sleman ) dalam pertemuan dengan Komisi A DPRD Sleman menyatakan sebagian tanah pengganti kas Desa Sinduadi telah disiapkan di dususn Kayen Depok yang berbatasan dengan wilayah kecamatan Mlati “ Gubernur DIY sudah menyetujui tanah tersebut meskipun ada ketentuan bahwa tanah pengganti harus berada dikecamatan yang sama”. Menanggapi hal tersebut Ketua LOD DIY (Lembaga Ombudsman Daerah ) Budi Santoso SH. LLM berpendapat proses pelepasan tanah tersebut belum tuntas dan pembangunan prasarana fisik perlu dikawal apakah sesuai yang diminta masyarakat, sementara itu Sekretaris FAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag, SH. Mengemukakan Komisi A akan meninjau tanah pengganti itu dalam waktu singkat.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="47" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Rabu Legi 30 November 2005, “Kok Banyak PNS Kaya …. ” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pernyataan Bupati Sleman Ibnu Subiyanto yang menyebutkan bahwa PNS tidak pernah kaya cukup menggelitik Wakil Ketua<span style=""> </span>FPAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH yang<span style=""> </span>mengomentari hal itu<span style=""> </span>mengungkapkan bahwa itu terkesan lucu “ Masak jadi PNS tidak akan kaya. Logika Ibnu ini bertolak belakang dari kenyataan. Toh banyak PNS yang dalam kacamata cukup kaya dan itu pula orang berebut menjadi PNS”.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span style=""> </span></span></b></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="48" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Sabtu Wage 3 Desember 2005, “Insentif Guru Jangan Sekedar Janji” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Janji bupati Ibnu Subiyanto akan menaikkan insentif guru jangan sekedar angina surga, sebagaimana diungkapkan Uswatun<span style=""> </span>Khasanah seorang Guru SD di Gamping “ Semoga Bupati serius dan tidak melupakan janjinya” .Sementara itu Wakil Ketua<span style=""> </span>FPAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH memberikan<span style=""> </span>apresiasi atas gagasan Bupati tersebut hanya saja mempertanyakan kenapa rencana tersebut baru diterapkan pada 2006 mendatang, padahal selama ini Dewan telah cukup lama menunggu itikad dan political will dari Pemkab.<b><o:p></o:p></b></span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="49" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Selasa Legi 20 Desember 2005, “ Dewan Abaikan Permintaan Bupati, Tetap Bertekad Sahkan Raperda Perpasaran Swasta”.<o:p></o:p></span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Himbauan Bupati Sleman agar Penetapan Raperda Perpasaran Swasta menjadi Perda ditunda diabaikan DPRD Sleman, “ Kami menghargai pendpat Bupati itu, tapi kami juga punya prinsip bahwa perda ini penting bagi masyarakat” demikian ditandaskan Wakil Ketua Panitia Legisletif DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH<b> </b>seusai rapar kerja dengan pejabat Pemda di gedung Dewan. Hal ini urgen karena memuat regulasi pasar swasta di Sleman dan ini merupakan inisiatif dari Dewan Sleman.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="50" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Selasa Legi 20 Desember 2005 ” Sadar Narimo : Stop Dikte Wartawan ! “.</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kebijakan Kantor Bagian Humas Setda Sleman menghimbau para wartawan yang meliput Sleman untuk melaporkan duku beritanya pada Bupati dinilai oleh DPRD terlalu berlebihan, “ Terus terang saya heran. Di era reformasi seperti sekarang ini masih<span style=""> </span>ada yang berpikiran seperti itu. Kami minta Humas untuk tidak mendikte wartawan, mari ciptakan kebebasan pers<span style=""> </span>di Sleman” Hal ini disampaikan Wakil Ketua<span style=""> </span>FPAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH menanggapi pernyataan Staf Humas Cicilia Suliani SIP dalam acara Refleksi Akhir Tahun Kinerja Media di UAJY.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="51" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Kamis Legi 19 Januari 2006, “ Segera Tunjuk Kepala Bappeda, Sudah Dua Tahun Kosong“</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH menilai lowongnya posisi kepala Bappeda Sleman sebagai lembaga perencana selama 2 tahun ini sudah terlalu lama. Politisi PAN ini mengibaratkan sebuah detasemen di kesatuan militer, Bappeda ini lembaga pemikir dengan banyak anak buah tapi tak punya komando. Maka Segera tunjuk pejabat definif.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="52" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Kamis Pon 26 Januari 2006, “Tantang Humas Adu Data, Sadar : Apa Beda Penyunatan dengan Pemotongan “</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pernyataan Kabag Humas Setkab Sleman Sudarningsih yang menampik adanya penyunatan insentif bagi guru honorer swasta mendapat tanggapan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH<span style=""> </span>“ Sekarang pertanyaan kita, apa beda penyunatan dengan<span style=""> </span>pemotongan ? Kan sama saja, hanya soal selera pemakaian bahasa, ini hanya penghalusan saja”. Ini berarti ada indikasi penyimpangan dimana insentif tidak diterima utuh oleh mereka yang sesungguhnya berhak.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="53" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Senin Pahing, 30 Januari 2006, “ KPDL Jadi Rebutan Kemitraan Komisi ” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">DPRD Kab. Sleman tengah menggodok perubahan tatib sebagai upaya penyesuaian perubahan PP No. 24 tahun 2004 yang diubah dengan Pp No 35 Tahun 2005 tentang Penyusunan Tatib DPRD. Salah satu agenda perubahan tatib yang menjadi perdebatan sengit adalah kemitraan kerja komisi. KPDL ( Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan ) menjadi rebutan antara komisi A dan C. Karena ramainya perdebatan Sadar Narimo menawarkan bagaimana jika KPDL tidak usah dimitrakan saja.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="54" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Senin Legi, 13 Februari 2006 ” Pengisian Jabatan Kosong, Komisi A : Harus Perhatikan Aspek Kompetensi “.</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua<span style=""> </span>FPAN dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH menanggapi pengisian jabatan kosong yang dilakukan Bupati Ibnu Subiyanto terhadap dua instansi Strategis yaitu BAdan Perencananaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) dan Dinas Pertanian dan Kehutanan menilai bahwa pengisian jabatan-jabatan tersebut terkesan dilatarbelakangi desakan yang menguat namun terkesan kurang ada perencanaan dan persiapan yang matang dan terkesan sekedar memenuhi tuntutan pengisian kekosongan jabatan namun aspek kompetensi kurang digodok secara massif. Namun disisi lain apresiasi juga dimunculkan atas keberanian mengisi jabatan dengan menggunakan pejabat intern Sleman dan ini menunjukkan percaya diri yang kuat dari Pemkab Sleman.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="55" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Jum’at Legi 3<span style=""> </span>Februari 2006, “ Dewan Juga Harus Diperiksa, Dana Tak Tersangka Jangan Lahirkan Tersangka “</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH mengatakan bahwa demi menajamkan oenyidikan, pemeriksaan oleh polisi harus dilakukan secara komprehensif ( bukan hanya Bupati dan KPUD, termasuk yang menerima cipratan dana tak tersangka, Dewan, Panwas, Desk Pilkada, Polres Sleman, Camat, Lurah Perangkat Desa dan Dukuh ).</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="56" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Radar Jogja, Rabu Legi 8 Februari 2006, “ Buku Revisi Perlu Diekspose, Untuk Uji Kelayakan Materi “</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH mengemukakan bahwa Dinas Pendidikan Kab. Sleman<span style=""> </span>harus melakukan ekspose Buku Revisi Balai Pustaka sesegera mungkin dan ia berharap tujuan ekspose ini untuk melihat hasil revisi yang dilakukan apakah sesuai dengan materi yang diajukan atau belum.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="57" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Radar Jogja, Rabu Legi 15 Maret 2006, “ Tanah SMU Gama Disoal, Pihak Yang Mengaku Ahli Waris Wadul Dewan “</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH dan Sekretaris Endang S menerima rombonngan kuasa hokum ahli waris ( J. Soemadi dan R. Atmodarsono ), Muhadi Mudzakir SH perihal tanah sengketa yang menjadi lokasi bangunan SMU Tiga Maret<b> </b>di Jl. Gejayan, Mrican, CT, Depok.<span style=""> </span>Sadar menyatakan menampung aspirasi yang disampaikan dan meminta ahli waris memberikan data seputar surat keteramgan dari desa mengenai status tanah dan akan memanggil Perangkat Desa, YPPN dan SMU Gama.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="58" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Kamis Pahing 16 Maret 2006, “ Minta Penambahan Bagian di Desa” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Koordinator Forum Sekretaris BPD Agus Wiyardi menjelaskan ada kerancuan pelaksanaan PP No 72 tahun 2005 tentang Desa, dimana disebutkan bahwa Sekretaris BPD bukan dari Pamong melainkan dari Anggota BPD .<span style=""> </span>Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH menyatakan pihaknya akan membahasnya lebih lanjut bahkan dengan lintas komisi.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="59" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Rabu Pon, 22 Maret 2006 , “ Sikapi PP 72/2005, Pemkab Diminta Siapkan Tiga Perda ”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH, mengingatkan dengan terbitnya PP 72/2006 Tentang Desa maka regulasi tentang Desa harus segera dirubah, sesuai PP sebenarnya Pemkab Sleman harus menyusun 19 Perda, tahun ini ditarget 9 Perda yang sangat mendesak yaitu Raperda SOTK Pemdes, BPD dan Lurah.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="60" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Rabu Kliwon, 29 Maret 2006 , “ Dugaan Penyerobotan Tanah Lurah Triharjo, Komisi A segera Panggil Pihak Terkait”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Komisi A memanggil pihak-pihak terkait dalam dugaan penyerobotan tanah milik Perumka, maka Mustofa dan Yusuf Efendi diklarifikasi dan juga akan dipertemukan dengan PJKA, Badan Pertanahan Nasional, BAdan Pengendalian Pertanahan Daerah, Camat Sleman dan Lurah Triharjo . Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH, menyimpulkan sementara kasusnya memang dugaan penyerobotan tanah dan agar berimbang <span style=""> </span>akan memanggil pihak terkait kasus tersebut.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="61" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Selasa Kliwon 23 Mei 2006 , Semua Fraksi Setuju Partai Dibantu, Pemkab Diminta Berlaku Adil “</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pemkab Sleman diminta memberikan perlakuan yang sana dan adil kepada seluruh Parpol sesuai amanat UU 31/2002 dinyatakan seluruh Parpol berhak mendapatkan perlakuan yang sama, sederajat dan adil pemerintah . Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH<b> </b><span style=""> </span>selaku Juru Bicara F PAN <span style=""> </span>menyatakan bantuan Parpol ini penting, selain amanat UU hal ini juga untuk membantu kelangsungan Partai.</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Rabu Pon 5 Juli 2006, <span style=""> </span>“ Pangkas Biaya Aparatur”</span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Usulan team Anggaran eksekutif Pemkab Sleman memotong APBD 2006 ditanggapi Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH agar pemotongan anggaran lebih banyak pada biaya aparatur, karena selama ini belanja aparatur lebih besar dari belanja public.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="63" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Rabu Kliwon 12 Juli 2006, “ Pendaftaran PSB Diperpanjang, Sadar : Dinas Harus Tegas ” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Calon Siswa yang belum mendapatkan sekolah pada PSB tahun ini terutama SMP masih diberikan kesempatan mendaftar disekolah ang belum terpenuhi kuotanya sampai 20 Juli demikian Kabid SMP Drs Tri Pujantoro mengemukakan. Hal ini ditanggapi Sadar Narimo Komisi A DPRD Sleman agar Dinas tegas dalam aturan main PSB, sebab hal ini akan merugikan sekolah swasta dan aturan jangan dibuat untuk dilanggar sendiri oleh Dinas Pendidikan Sleman.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="64" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Sabtu Pon 15 Juli 2006, “ Dewan Pastikan Panggil Bupati, Sadar : Soal Buku, Biar Terlambat Asal Dahsyat ” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wakil Ketua Komisi A dan Ketua Fraksi PAN DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH, menanggapi hasil pemeriksaan BPK terkait proyek Pengadaan Buku Balai Pustaka senilai Rp. 29,8 miliar pihaknya akan mengajukan usulan hak interpelasi untuk meminta keterangan lebih jauh atas kebijakan Bupati yang mengizinkan proses pengadaan buku melalui penunjukan langsung. Setelah itu disusul dengan hak angket, Meski agak terlambat kita yakin hasilnya akan dahsyat.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="65" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Radar Jogja, Senin Pahing 24 Juli 2006, “ Tanah Sinduasi Diaudit Investigasi, Permintaan Dewan ke BPKP ” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Setelah proyek buku kini giliran tukar guling tanah kas desa Sinduadi akan diaudit oleh BPKP DIYm permintaan audit ini muncul dari Komisi A DPRD Sleman. Wakil Ketua Komisi A dan Ketua Fraksi PAN DPRD Sleman Sadar Narimo Sag. SH, mengemukakan “ Konisi A telah resmi minta BPKP turun tangan. Kita minta diadakan audit investigasi karena ditengarai sejumlah ketidakberesan seperti lokasi tanah pengganti yang tidak strategis yang tentunya nilai ekonomisnya berbeda, dari sini ditengarai ada potensi kerugian Negara hingga miliaran Rupiah”.</span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="66" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bernas Jogja, Selasa Pon, 25 Juli 2006 , “ Raperda PAsar Modern Diajukan” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">DPRD Sleman mengajukan Raperda tentang Perpasaran Modern di Sleman. Dalam pengantar penjelasan Raperda yang dibacakan sadar Narimo dalam sidang Paripurna disampaikan bahwa ini adalah hak inisiatif dewan yang telah pernah diusulkan pada tahun 2005, namun harus diperbaiki bersama eksekutif. Latar belakangnya adalah perkembangan perpasaran modern di Sleman kian marak, dilihat dari tumbuhnya mall, supermarket</span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Kedaulatan Rakyat 26 Juli 2006, “ Pendaftaran Judul Diganti, Materi Diperbaiki, Dewan Kembali Ajukan Raperda Inisiatif” </span></b></li><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>DPRD Sleman kembali mengajukan Raperda Inisiatif tentang Perpasaran Modern, lewat Sadar Narimo Juru Bicara Pansus Raperda Perpasaran Modern, raperda tersebut tela ini diharapkan dapat mengandalikan, meningkath diterima eksekutif melalui Wakil Bupati dalam rapat paripurna Dewan . Raperda ini dilatarbelakangi perkembangan perpasaran modern di Sleman yang kian maraknya mall, supermarket dan dengan Raperda ini untuk leboh meninglkatka prmbinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pasar modern agar tercipta keselaraan, keseimbangan dan kemitraan antara pengusaha besar dan kecil. </span></li></ul></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Ini setidaknya yang tercatat dalam kliping media massa sampai dengan Juli 2006 tercatat 67 Entry di media mengenai kiprah Sadar Narimo di DPRD Sleman.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kami sangat mengharapkan saran, kritik dan berbagai masukan untuk bisa menjadi bahan tambahan wawasan dalam Mengemban Amanah .</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Doakan juga agar kami tetap Istiqomah Meniti Jalan Amanah……..</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Wassalamualaikum wr.wb</span></p>http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-3201932630702902482008-08-29T20:57:00.000-07:002008-08-29T21:08:17.666-07:00SADAR NARIMO BENTUK BALAI PENJARINGAN ASPIRASI ; Dua Anggota FPAN DPRD Sleman Di-PAW<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"><tbody><tr><td class="judul" align="left"><br /></td> </tr> <tr> <td class="judul" align="left"><img src="http://www.kr.co.id/images/pixel.gif" height="5" width="1" /></td> </tr> <tr> <td class="text" align="left" valign="top"><span class="date2">17/12/2007 09:38:41</span> <span style="padding: 5px; margin-right: 5px;"><strong>SLEMAN (KR)</strong> - Setelah melalui proses yang cukup lama, pergantian antar waktu (PAW) anggota DPRD Sleman dari FPAN bisa terlaksana. Bahkan PAW dilakukan untuk 2 anggota sekaligus yakni Sadar Narimo SAg dan Dra Eka Gumanti, meski nama terakhir masih dalam proses hukum di PTUN. Sadar Narimo digantikan oleh Hadi Suprapto, sedang pengganti Eka Gumanti adalah Marsudi. Pelaksanaan PAW dan pelantikan anggota dewan pengganti dilakukan Ketua DPRD Sleman dalam rapat paripurna di aula dewan setempat, Sabtu (15/12) yang dihadiri jajaran Muspida. Menurut Ketua Dewan Rendradi Suprihandoko, dalam pelaksanaan PAW tersebut, dewan hanya melaksanakan SK Gubernur saja. Sehingga meski untuk Eka Gumanti saat ini masih dalam proses hukum di PTUN, namun pelaksanaan PAW tetap jalan terus. �Tak ada masalah, kami tetap melaksanakan PAW. Karena dalam hal ini dewan hanya melaksanakan permintaan partai yakni PAN, serta melaksanakan SK Gubernur. Dan sepengetahuan kami, tidak ada ketentuan mana pun untuk menunda pelaksanaan PAW meski masih ada proses hukum. Silakan saja, proses hukum itu menjadi hak Eka Gumanti,� kata Rendradi. Sementara itu, Sadar Narimo mengaku bisa menerima proses PAW tersebut. Terkait dengan itu, dirinya sudah mengadakan pamitan baik kepada konstituen, masyarakat maupun kepada jajaran Muspida Sleman. �Jumat (14/12) malam, saya sudah pamitan dengan jajaran partai, konstituen, kepala desa, dukuh, toh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya. Saya juga minta maaf kalau dalam mengabdi kepada masyarakat masih banyak kekurangan,� ujarnya. Ditambahkan, agar terus berada di tengah masyarakat, dirinya telah membentuk Balai Penjaringan Aspirasi dan Pembelaan Hukum Masyarakat (BPA-PHM) di Tegal Donon Sumberarum Moyudan. (Has)-k</span></td></tr></tbody></table>http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-84785527548686115832008-08-01T02:18:00.001-07:002008-08-01T02:26:14.395-07:00Lurah Takut Beri SPPT ke Warga<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7QFzg0MOJLARGHYktfY2LzzoOMdn71it1Cj6IVbi_jlFT8iGkoaanCUopO7YfbCZrgCSn9mdyMOtTa648XtAgcZX_bRCsdecOke1gKSAD-UEVpUpfBUm0ji00hWJaENkPS0WkS6SjWt5I/s1600-h/DSC_0012.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7QFzg0MOJLARGHYktfY2LzzoOMdn71it1Cj6IVbi_jlFT8iGkoaanCUopO7YfbCZrgCSn9mdyMOtTa648XtAgcZX_bRCsdecOke1gKSAD-UEVpUpfBUm0ji00hWJaENkPS0WkS6SjWt5I/s400/DSC_0012.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5229476940362189730" border="0" /></a><br /><p align="left"><span style="font-family:Arial;"><span style="font-size:78%;">Rabu, 16 Apr 2008 Radar Jogja</span></span><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-size:85%;"><b><br /></b></span></span></p> <p align="left"><span style="font-family:Arial;"><span style="font-size:85%;">SLEMAN - Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) membuat perangkat desa di Sleman resah. Mereka, sekarang takut memberikan surat pemberitahuan pajak tahunan (SPPT) PBB ke warga.<br /><br />Keresahan pamong desa dan warga itu terungkap dalam dialog di Balai Penjaringan Asprasi dan Pembelaan Hukum Masyarakat (BPA PHM Panji) Moyudan, kemarin. Dalam dialog iu, Lurah Desa Sumberarum, Moyudan Haji Senojo mengaku masih menahan SPPT.<br /><br />Alasan Senojo, dia belum berani menyampaikan SPPT itu karena kenaikan pajak sampai dua kali lipat. "Saya khawatir kalau saya sampaikan warga akan protes karena pajaknya naik," tuturnya.<br /><br />Senojo juga menanyakan, mengapa pengenaan PBB yang salah satu kriterianya adalah Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) dilakukan secara serampangan dan tidak melihat kondisi obyektif letak tanah tersebut. "Ada tanah-tanah di pinggir kali Progo yang tidak produktif justru terkena pajak lebih tinggi dibandingkan tempat lain yang lebih strategis," tambahnya.<br /><br />Direktur BPA PHM Panji Sadar Narimo mengatakan, kenaikan PBB menjadi persoalan serius yang harus segera dievaluasi pihak terkait, khususnya kantor pelayanan pajak. Baik itu yang di pusat, provinsi maupun daerah.<br /><br />"Ini harus dicermati ulang karena penyebab kenaikan PBB seperti yang dijelaskan kantor pajak adalah dicabutnya insentif atau subsidi pajak sekaligus tahun ini besaran PBB dinaikkan," kata Sadar.<br /><br />Sadar mendesak pemkab dan pemprov secara intensif melanjutan negosiasi dengan kantor pajak daerah. Tujuannya, agar SPPT segera ditinjau ulang dan besaran PBB segera diturunkan secara proporsional.<br /><br />"Perlu dilakukan pendataan kembali secara intensif kelas-kelas tanah yang selama ini belum pernah dilihat dan ditinjau kembali, karena sudah mengalami perubahan nilai tanah yang sangat cepat," tuturnya. Pendataan itu, didasarkan tata ruang wilayah di kabupaten maupun provinsi. (oto)</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="left"><br /></p>http://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1356605640636986415.post-55671212225145210292008-08-01T02:00:00.000-07:002008-08-01T02:03:55.766-07:00Sadar NarimoDalam berbagai kesempatanhttp://www.formulabisnis.com/?id=mastantohttp://www.blogger.com/profile/16323010773516422326noreply@blogger.com0